“Tidak memiliki, tidak punya hak menghakimi." ~Sera Vistira.
-o0o-
"C-chicka ... Suka Kak A-alan," ulang Chicka lagi.
Untuk sesaat Sera terdiam, lidahnya kaku. Bagaimana perasaan kakak sepupunya nanti, ketika orang yang dicintainya memiliki perasaan kepada temannya sendiri. Sera bimbang dalam hatinya.
"Ya terus?" tanya Sera setelah menghembuskan nafas pelan, Chicka menatapnya heran.
"Lo ... Nggak apa-apa?" tanya Chicka balik.
"Nope, nggak kenapa-kenapa kali. Dia belum dapetin hati gue." Sera mencubit pelan pipi tembem Chicka, "Lo dan dia saingan, tinggal tunggu ... Siapa yang bakal lebih cepet."
"T-tapi, Sera nggak marah kan?"
"Tidak memiliki, tidak punya hak menghakimi."
Chicka menunduk takut, ada sedikit rasa lega dihatinya.
"Gue nggak akan ngalah. Walau kita sahabat, bukan karena gue nggak sayang sama lo. Tapi, yang punya perasaan kan Lanka, Lo juga suka dia ya lo perjuangin," ucap Sera.
"Ma-makasih," ucap Chicka dengan gugup
"Dasar, Chilok dan segala isinya," ejek Sera sambil mengacak rambut chicka pelan
Dia keluar dari kamar mandi, meninggalkan Chicka yang sedang termenung menatap cermin.
Sera harus menemui Kevin. Ya, dia harus.
Sesampainya di lapangan Sera berlari menuju ke arah Kevin. Lalu, memeluknya.
"Gue tau lu pantas dapat karma karena ganggu adek sepupu lo yang bahenol ini. Tapi, kenapa seberat ini sih! Gue emang selalu doain lo dapat karma yang sepadan dengan buat gue marah-marah tiap hari. Tapi, nggak gini hiks." Sera menangis sesenggukan.
Chicka yang baru hadir hanya terdiam melihat itu, sambil menebak-nebak apa yang Sera pikirkan saat ini. Tangannya ditarik paksa, Jingga menatapnya tajam.
"Kalian ngobrolin apa?"
Datar, dingin, dan to the point. Ini tidak seperti Jingga.
"G-gue ... "
"Lo tuh kenapa sih, sehat? Atau udah gila?" tanya Kevin, dia merasa aneh tiba-tiba Sera menjadi manja seperti ini.
"Lo mah aneh, dideketin cowok ganteng malah stress. Aww!" Perutnya dicubit oleh Sera. Sera melepas pelukannya, menatap Kevin tajam. Sesaat kemudian Sera memeluk Kevin lagi.
"Wah, beneran stress nih bocah."
Kevin membiarkan adik sepupunya tetap diposisinya. Lanka mengalihkan pandangannya ke Deon dan anak-anak OSIS yang lain. Dia bertanya pada mereka, dan pikirannya saat ini tertuju kepada Chicka.
"Bang," panggil Sera. Kevin berdehem sambil mengangkat alisnya.