LANKA

Selleva_va
Chapter #7

#7 Ego

"Kenapa? Sera aja nggak ngelarang, justru dia nyuruh Chicka berjuang untuk dapetin hati Kak Alan!" ~Chicka

"Harusnya lo tau, berapa banyak kehidupan yang akan sengsara karena cinta lo. Cinta buat lo bahagia, bukan melihat orang yang lo cinta sengsara." ~Alanka Pramuna Seta.


-o0o-


Sera duduk di bangku kantin, dia memesan sepiring nasi goreng. 

Ia menyuapkan nasi itu kedalam mulutnya, "Kemana Chicka?"

Jingga menggeleng sebagai jawaban, dia mengambil satu kerupuk di piring Sera, lalu memakannya.

"Kak, Lina bawain cokelat!"

"Pilih gue aja! Gue bawa bekal untuk lo!" ujar siswi satunya.

Sera menoleh menatap kerumunan itu, sebenarnya mereka merebutkan apa. Sera memicingkan matanya, berusaha melihat lebih fokus.

"Lanka?"

"Iya, udah biasa. Lo baru tau karena lo deket sama Kak Alan, sebelumnya lo nggak perduli sama sekali," ucap Jingga.

Memang benar yang Jingga katakan, tapi ada satu hal yang mengganjal di pikiran Sera, yaitu lingkaran hitam di bawah mata Lanka. Sera akan bertanya nanti.

Sementara itu, terlihat satu orang siswi yang menghadang jalan Lanka. Dia membawa satu surat berwarna pink di tangannya, dia menundukkan kepalanya. 

"K-kak Alan ... Tolong baca ini," ucapnya pelan.

"Chicka?" tanya Jingga, dia menatap ke arah Sera. “Chicka kumat lagi?! Sebenarnya apa yang lo bicarakan sama Chicka?" tanya Jingga.

"Gue mau dia berjuang, tapi juga nggak mau persahabatan kita hancur hanya karena cowok," ucap Sera santai.

"Tapi, lo nggak tahu apa yang biasa Kak Alan lakuin!” seru Jingga.

“Gue bisa awasin itu,” balas Sera.

"Gue suka sahabat lo, bukan lo," ucap Lanka dingin. Chicka tertunduk, membiarkan Lanka melewatinya begitu saja. Chicka menggenggam surat itu erat-erat.

"Ngaca dong lo! Gue yang kasih aja nggak diterima, apalagi lo!" 

Siswi itu mendorong bahu Chicka, membuat Chicka hampir jatuh. Tapi, Sera menangkapnya. Siswi itu bergetar takut, walau Sera bukan most wanted akan tetapi, Sera terkenal kejam jika sahabatnya diganggu. Sera adalah siswi biasa, tapi akan sangat ditakuti bila ia marah.

Sera membantu Chicka berdiri, "Apa yang sakit?"

Chicka hanya diam, air mata mengalir di pipinya. Sera menampungnya menggunakan tangannya, tidak membiarkan air mata itu jatuh sedikit pun.

"Satu."

"Dua ... Tiga ... "

"Empat," ujar Sera menghitung air mata yang terjatuh ditangannya.

Chicka berlari keluar kantin sambil menunduk, tidak ingin menatap siapapun.

"Empat pukulan untuk lo, dua tendangan di perut, dua di pipi. Setuju?" tanya Sera, tangannya sudah mengepal.

"Ser," panggil Jingga.

"Why, gue sedang bersenang-senang." Sera meregangkan otot di tangannya.

'Kretek'

Siswi itu semakin ketakutan, bunyi peregangan otot tangan Sera saja sudah membuatnya ngeri.

Sera tersenyum, "start."

Sera menendang perut siswi itu hingga siswi itu jatuh tersungkur ke belakang. Seisi kantin mendadak ramai, Bahkan Kevin sudah memegang erat adik sepupunya itu.

"Lepasin gue!" murka Sera. Dia berusaha menendang perut Siswi itu lagi.

"Dek, udah! Ser, stop!"

Lihat selengkapnya