Sera tersenyum melihat cowok di depannya.
Sedangkan yang ditatap hanya diam membisu, ia sudah tertipu oleh Sera. Dia membuka mulutnya hendak mengeluarkan sumpah serapah, tapi Sera menempelkan jari telunjuknya di bibirnya sendiri.
"Tunggu gue ambil papan Lo dulu, ok? Baru lo teriak," ucap Sera. Dia mengambil semua papan milik cowok didepannya namun, saking banyaknya papan Sera sampai harus membawanya dengan dua kantong plastik besar.
Sera segera pergi dari sana, Jingga mengekor dibelakang Sera sambil tertawa terbahak-bahak.
"Argh! Sialan!" maki cowok itu.
Sera menghentikan langkahnya, membuat Jingga dibelakangnya ikut menghentikan langkahnya. Sera dengan senyum miringnya berbalik menatap cowok yang sudah terpuruk itu.
"Mampus."
Satu kalimat yang mampu membuat cowok bertompel itu tertunduk lesu, dan satu kata juga yang mampu membuat semua murid SMA Dirgatra geleng-geleng kepala.
Siapa sangka, satu kata 'mampus' dari seorang Sera Vistira ibarat kiamat bagi satu sekolah, terutama cowok bertompel yang sedang tertunduk itu.
Sera melangkah menuju kearah Kevin yang tengah cemberut, dibelakangnya ada Jingga yang menatap bingung kepada kekasihnya.
"Vin, kenapa?"
"Kalah. Semua papan diambil." Sontak Sera menjewer telinga Kevin, bisa-bisanya dia kehilangan papannya.
"Ser, udah ser. Pacar gue itu, kasian dia," ucap Jingga berusaha menengahi.
"Gue tau kapasitas eksis Lo, tapi nggak gini juga kali! Lo kan bisa bawa dua papan doang pas tanding, sisanya Lo sembunyiin atau titip ke Jingga. Kalau kalah nggak rugi banyak!" jelas Sera, tidak lupa sambil memaki.
Kevin tersenyum kecut, sia-sia usahanya tadi. Dia rela dikerubungi adik kelas sampai kesusahan bernafas demi mendapat papan yang banyak.
"Jing," panggil Sera.
"Pacar gue itu!" seru Kevin tidak terima.
Pletak!
"Aww! Sakit sera!"
Sera menyentil dahi Kevin sangat keras, bahkan adik kelas dan Kakak kelas di dekat mereka yang mendengarnya jadi ngeri sendiri.
"Lo dapat berapa?" tanya Sera. Jingga membentuk angka tujuh ditangannya.
Sera melihat ke papan di dua kantong plastik besar bawaannya, ini sangat banyak. Sera jadi bingung sendiri menghitungnya.
"WAKTU HABIS! SILAHKAN KALIAN KUMPULKAN KE MEJA-MEJA DISEKITAR KALIAN UNTUK PERHITUNGAN. ANGGOTA YANG MENDAPAT MINIMAL 30 PAPAN AKAN LOLOS KE BABAK SELANJUTNYA. GOOD LUCK!" ucap Ima, tidak lupa dengan tawa.
Jingga melotot mendengar pengumuman tadi. Belum juga dihitung, pikirnya.
"Tenang, papan Sera kan banyak. Tuh, sampai dua kantong plastik," ucap Kevin berusaha membesarkan hati Jingga.
Mendengar itu, Jingga tersenyum lagi. Ia menarik Kevin dan Sera menuju ke meja yang disana sudah ada anggota OSIS yang menghitung jumlah papan dari masing-masing tim.
Sembari menunggu Sera meletakkan dua kantong plastik itu karena berat. Tidak disangka, dari arah belakang ada Aldo, Aldi, dan Lanka yang menghampiri mereka.
"Hei!" sapa Aldo.
Sera mengangguk sambil tersenyum. Tidak ingin menatap kearah Lanka yang memperhatikannya dari sudut matanya.
"Dapat berapa?" tanya Aldo dan Aldi serempak.