LARA ARUNIKA

Izna R Ashvia
Chapter #1

Prolog

“Run, apa kamu punya mimpi?” Lara bertanya. Arun yang sedari tadi hanya fokus pada buku bacaan di tangannya berganti menatap Lara. Laki-laki itu menunggu jawaban dari tanya yang dia ucapkan. Tidak ada jawaban untuknya. “Mimpi?” Kali ini Arun balik bertanya. Mengabaikan Lara yang menunggu jawaban. Lara hanya mengangguk. Seolah menjawab pertanyaan Arun. Tapi anggukan itu samar, tidak terlihat, juga Lara tak bisa merasakan.

“Mimpi yang mungkin bisa kita wujudkan bersama.” Ucap Lara. Tatapannya lurus. Memandang sejauh hamparan hijau sawah dibentangkan. “Mimpi yang bisa kita wujudkan bersama.” Arun mengulang lagi kalimat itu. Seolah itu sama, pertanyaan untuk Lara. Pandangannya mengikuti arah dimana Lara memandang. Mengamati gerak padi yang masih hijau diterpa angin.

Sepoi angin siang berembus pelan. Menyentuh dan menggerakkan benda yang dilewatinya. Tak terkecuali rambut Arun yang dibiarkan terurai. Dedaunan dan ranting yang rapuh ikut tersapu olehnya. Lara kini menatap Arun. “Punya mimpi yang bisa kita wujudkan bersama?” Lara mengulang tanya.

Arun masih terdiam. Pandangannya ia palingkan. Menatap wajah laki-laki yang duduk di sebelahnya. “Sejujurnya aku tak mengerti maksud pertanyaanmu, La.” Kalimat itu ingin sekali Arun ungkapkan. Lara selalu tak bisa terus terang menanyakan sesuatu. Tapi mulutnya bungkam. Hanya bibirnya yang ia tarik membentuk segaris senyum.

Lihat selengkapnya