Blurb
Berdasarkan kisah nyata dari seorang dukun perempuan di Pasuruan.
Dialah Lasmini. Ia menganggap berteman dengan jin adalah hal lumrah, toh Mbak Sri, nama jinnya itu, beragama Islam juga.
Tetapi Bu Saidah, tetangganya itu sedikit demi sedikit mengembuskan bara rencana. Mulai dari memisahkan Lasmini dengan suaminya, hingga mengompori seluruh warga desa supaya meninggalkan tradisi suwuk menyuwuk. Secara gamblang, Bu Saidah memproklamir bahwa perobatan dukun sudah ketinggalan zaman. Sudah saatnyalah profesi dukun dibumi hanguskan, lalu diganti dengan pengobatan modern.
Di sisi lain, Bu Saidah mempunyai masa lalu teramat pedih, masa lalu itu pula berkelindan dengan penderitaan Lasmini sampai kini.
Apakah Lasmini akhirnya melepas jati dirinya sebagai dukun perempuan? Atau tetap mempertahankan renik-renik kuno?
Ternyata pada akhirnya benang merah terurai tak disangka.
Lasmini dan Bu Saidah berperang dalam panggungnya masing-masing. Pilihannya cuma dua: Lasmini menang, Bu Saidah kalah. Atau justru sebaliknya?
*Novel ini menculik jiwa kita bermain kelereng di tahun 90-an. Pula membawa kita ke dimensi lain, yaitu dunianya Mbak Sri, jin Muslim kawannya Lasmini tersebut.