Last Elpízo

Margaret Lilian
Chapter #2

Chapter #1 SERENA

"Don"t Wake Me Up

In My Little Paradise"



- Thessaloniki, Yunani -

Similar angin berhembus dengan lembut tapi cukup kuat untuk membuat tanaman baby blue eyes yang memenuhi kebun bunga luas yang berbentuk persegi itu menari – nari bersama dengan pohon besar bunga sakura yang terletak di tengah – tengah taman yang juga ikut bergoyang - daun merah mudanya beterbangan mengikuti deru angin dan menyebarkan keharuman yang dominan. Derap langkah kaki berjalan menyusuri taman melewati tanaman baby blue eyes di kiri kanannya dan mendekati pohon itu sambil tersenyum manis.

Serena duduk di atas rumput hijau yang berbentuk lingkaran kecil yang mengelilingi pohon itu. Mata abu – abu kebiruannya menatap bunga sakura yang berwarna merah muda itu. Ia mengambil sebuah kelopak bunga sakura yang berjatuhan di tanah, Serena memegang kameranya dan memosisikan kamera itu di depan wajahnya. Suara flash kamera yang berulang – ulang terdengar. Ia melihat hasil jepretannya sambil tersenyum puas. Kemudian dia menengadahkan kameranya ke arah langit. Senyumnya semakin mengembang ketika melihat langit itu dihiasi dengan kelopak bunga sakura yang bercampur dengan kelopak bunga baby blue eyes yang beterbangan seperti menarikan tarian waltz diudara dari lensa kameranya. Angin cukup kencang hari ini. Pikirnya.

Suara flash kamera kembali berbunyi.

Sakura di Yunani. Bukankah itu terdengar ajaib. Pikir Serena sambil menatap pohon Sakura itu kembali dengan kekagumannnya.

Ia membaringkan tubuhnya di atas rumput hijau itu. Tanpa sadar matanya tertutup menikmati kedamaian yang dia rasakan. Beberapa anak rambut panjang ash blondenya menepuk pipinya dengan lembut akibat angin yang menerpanya. Beberapa menit kemudian, pendengarannya menangkap suara samar dan derap langkah kaki yang berlari kencang ke arahnya. Dia baru saja akan membuka mata tapi langsung dikejutkan dengan tubuh seorang gadis seumuran dengannya menimpa tubuhnya dan memeluknya erat.

"Vanessa... Kau mengagetkanku bodoh"

Gadis berambut hitam dengan mata sipit dan kulit putih saljunya itu tertawa dengan ceria. Vanessa Lilia Marcuss, teman masa kecil yang seperti saudara baginya.

"Selamat atas kelulusan sarajanamu!!" ucap Vanessa sambil memberikan bingkisan yang berbentuk persegi ke Serena beserta sebuket bunga mawar biru dan merah yang menyatu. Sangat manis.

"Maaf aku tidak datang" Tambah Vanessa lagi. Serena menatap dengan menyipitkan matanya jahil. Tangan kirinya mengepal dan mengarahkannya ke jidat Vanessa dan menjitaknya dengan keras. Suara teriakan kesakitan dari mulut mungil Vanessa memenuhi taman bunga itu.

"Aakh! Sakiiit bego!" Teriak Vanessa dan menatap kesal Serena.

"Oohh, sakit yaah, bagus kalau sakit. Itu hukuman untukmu karena sudah melanggar janjimu"

Lihat selengkapnya