Last Elpízo

Margaret Lilian
Chapter #3

Chapter #2 KABAR PERTUNANGAN

“No one to tell me

 What to do”

“Aku mendengar pembicaraan Zach di ruang kerjanya kemarin. Sepertinya dia sedang menelepon ayahmu pada saat itu. Zach mengatakan bahwa dia akan datang melamarmu. Kau belum mendengar tentang hal itu ?”

Serena yang mendengar itu pun refleks tertawa keras dan menganggap bahwa Vanessa pasti sedang bercanda.

“Hahahah… Jangan bercanda Nessa, aku dan Zach bertunangan, itu tidak mungkin haahah” ucap Serena disela – sela tawanya. “Tertawalah sepuasmu, tapi aku benar – benar mendengarnya. Dan upacara pertunangan kalian akan digelar 2 bulan lagi” Vanessa menekankan kata terakhirnya dengan raut serius di wajahnya.

Mendengar itu, Serena yang tadinya tertawa mengira Vanessa sedang bercanda menjadi terkejut. Tidak mungkin.

“2 bulan lagi?! Jangan bercanda VANESSA!” Serena masih tidak percaya dengan yang dikatakan oleh Vanessa dan berharap itu adalah lelucon yang dibuat oleh Vanessa untuk mengerjainya.

“Aku sedang tidak bercanda Senaaa. Kau bisa menelepon ayahmu untuk memastikan omonganku benar atau tidak” ujar Vanessa menatap Serena meyakinkan.

Serena mengepalkan kedua tangannya dan refleks berdiri yang membuat Vanessa terkejut disampingnya. Ia pun langsung berjalan dengan tergesa – gesa masuk ke mansionnya dan meninggalkan Vanessa untuk menuju ke kamarnya. Vanessa bingung dengan sikap Serena. Ia memanggil – manggil nama Serena tapi tidak mendapat respon dari pemiliknya. “SERENAAAA! Ada apa dengannya ?” Vanessa yang bingung pun segera menyusul Serena masuk ke mansion.

Serena memasuki mansion mewah yang bergaya modern itu dengan langkah lebar dan cepat disertai raut wajah yang kesal. Tak jarang ia menangkap tatapan bingung dan bertanya – tanya dari para pelayan pria dan wanita yang dia lewati. Jarak taman dan mansion memang cukup jauh. Kamarnya ada di lantai 2 dari 5 lantai mansion ini dan harus melewati aula ballroom, menuju ruang tengah, ruang istirahat dari para penjaga, ruang makan, kemudian menaiki tangga yang melingkar dengan 50 anak tangga. Bagi Serena, tempat tinggalnya ini lebih cocok disebut Istana modern daripada mansion.

Serena menaiki tangga dengan berlari. Pendengarannya menangkap teriakan beberapa para pelayan wanita yang cemas dan Vanessa yang memperingatinya bahwa Ia tidak seharusnya berlari sambil menaiki tangga karena berbahaya. Serena yang mendengar itu makin berlari cepat dengan menghentakkan kakinya kesal. Memangnya dia anak umur 5 tahun yang masih harus dijaga! – ketika sampai di lantai 2, nafasnya tersengal – sengal karena kehabisan nafas. Ia pun menepuk jidatnya teringat dengan kebodohannya yang tidak menaiki lift yang ada di lantai 1. Ini akibat rasa kekesalannya yang memenuhi dirinya. Ia pun melangkah menyusuri ruang santai, melangkah memasuki lorong yang ada di sudut sebelah kanan dan menemukan pintu putih dengan ukiran bunga edelwies di tengahnya.

Lihat selengkapnya