LATED (KOREK API)

Joe Abbas
Chapter #2

Chapter #2 : Pantai Kenangan

Buih ombak menyapu bibir pantai di pagi itu. Sesuai rencana kami kemarin, kami akan mengadakan acara perpisahan dipantai ini. Sebuah pantai yang masih asri dengan pasir putihnya yang indah dan pohon-pohon di sepanjang pantainya. Kami pun sibuk menurunkan peralatan dari dalam bus dan ada juga yang sibuk memasang tenda. Disela kesibukan kami terlihat erick sedang asyik dipinggir pantai sambil berlalri-lari.

“Jo sini loe”

Akupun menoleh dan melihat ke arah erick.

“heh!, Ngapain loe? sini bantuin masih banyak nih”

“Itu ntar aja deh, biarin aja yang lain yang ngangkatin” seraya berkata sambil terus asyik dengan kesibukannya sendiri.

“erick, sinilah biar cepet beres nih!”

“halah, yang lain juga pada nyantai tuh” sanggah erick sambil menunjuk ke arah lain di sudut pantai.

Aku pun menoleh ke arah yang di tunjuk oleh erick. Terlihat beberapa temanku andi, toni, bima dan sidiq sedang asyik dibawah sebuah pohon sambil duduk santai menikmati pemandangan pantai.

“aduh nih anak-anak sama aja yee, pantes tuh orang sama santai aja”

“heh kalian yang disana, sini dong bantuin biar semua cepet beres nih” aku pun memanggil teman-temanku yang sedang asyik.

Mereka menoleh sambil berkata “siiiiiaaaap”

Akhirnya mereka pun mau membantu membereskan barang yang masih berada di dalam bus. Setengah jam kemudian semua barang sudah beres dan tertata sesuai dengan tempatnya, tenda pun udah siap dan semua anak – anak berkumpul untuk membicarakan susunan acara. Saat itu aku baru sadar, aku melupakan sesuatu. Aku langsung melihat ke semua anak – anak, mencari-cari tetapi tidak terlihat olehku.

Aku pun bertanya ke temanku,”may, sasi dimana ya?”

Maya menoleh dan bertanya heran kepadaku “eh loe ga tau ya? gue kirain loe udah di kasih tau ama sasi”

Aku yang heran atas perkataan maya tersebut, balik bertanya kepadanya.

“hah?? Apaan emang may, sasi ga da ngomong ke gue”

“sasi ama yang lain naik mobilnya sasi, karena mereka mampir dulu ngambil pesenan cemilan kita”

“dani juga ikut mereka kok, tenang aja ada yang jagain” lanjut maya sambil tersenyum

Aku langsung mencari temanku yang di maksud oleh maya. Aku menghampiri erick untuk meyakinkan perkataan maya tadi.

“bang, bang erick!”

“kenapa teriak-teriak loe? kayak yang mau ngajakin berantem aja”

“loe liat dani ga bang?” tanyaku

“lah loe ga tau, dia kan ikut mobilnya sasi, ntar juga nyampe”

“laaah loe tau juga kalau sasi bawa mobil sendiri? kok kayaknya gue doang yang nggak tau ya??”

”kan kemarin udah di omongin pas ngumpul di sekolah, kalau sasi dan beberapa teman lain termasuk dani bakal naik mobil sasi karena mau mampir ambil cemilan dulu oon”.

Erick pun tertawa sambil melanjutkan perkataanya.

“makanya, jangan ngelamun mulu. Orang lagi ngumpul rapat loe malah asyik ngelamun hahahaha” erick tertawa mengejekku.

“tuh pada datang” kata erick sambil menunjuk mobil yang baru datang.

“oit, udah beres semua? Mantap gitu dong kerja yang bagus” terlihat temanku dani turun dari mobil berjalan menghampiri kami.

“gila loe ya enak di dalem, udah kayak bos aja duduk di depan dan di belakang selir banyak amat” sambut erick kepada dani.

“hey jo, pa kabar loe, pacar loe tuh nyariin” kata dani sambil menyapaku.

Aku langsung berlari ke arah sasi yang berada di samping mobil.

“sas kamu kok ga ngomong kalau mau ngambil cemilan sih? kan aku bisa bantuin kamu”

“dani kan tadi ikut bantuin aku, jadi nggak apa-apa. Lagian kamu disni di butuhin kan sama anak-anak” jawab sasi.

Kami pun bergegas membereskan sisa cemilan yang ada di mobil dan merapihkannya ke tenda konsumsi.

“yosh, kalau udah gini tinggal nyantai deh”

“sas nyamperin anak-anak yang lain yuk” ajakku ke sasi.

Sasi pun tersenyum sambil mengenggam tanganku. Kamipun menghampiri anak-anak yang sedang berkumpul.

Lihat selengkapnya