Latte di Antara Kita

slya
Chapter #5

Tidak ada harapan

Apa yang bisa dilakukan ketika kamu berada di situasi seperti ini? Ibarat seseorang ketika dia terluka parah tanpa ada orang yang berusaha mengobatinya dia dipaksa untuk tetap terlihat baik-baik saja namun pada kenyataannya dia terluka parah. Percayalah aku hanya sedang memberikan perumpamaan kepada diriku sendiri begitu hancurnya diriku sekarang.

Perlu kamu ketahui dari awal aku sudah ragu untuk membuka hati setelah aku berusaha beranikan membuka hati semua berjalan dengan mulus, ketulusan, kebahagiaan dan semua keindahan aku dapatkan tetapi perlahan semua itu berubah ternyata benar hatiku hancur untuk pertama kalinya.

Laki-laki itu menghentikan motornya di depan toko eskrim langganannya. Kemudian, laki-laki itu turun dari motornya dan menyimpan helm dengan mengaitkan di kaca sepion miliknya.

"Mba," panggilnya dengan nada sendu.

Pelayan toko itu menghampiri Aga yang duduk dikursi nomor 4 sambil tersenyum. "Iya Mas Aga."

"Saya mau pesan seperti biasa," ucap Aga lemas.

“Baik Mas ditunggu ya pesanannya!” pinta pelayan toko Sari namanya.

Sambil menunggu pesanan selesai, Aga mengeluarkan benda pipih disaku celananya. Laki-laki itu langsung menyalakan layar ponselnya, ia menatap sendu layar yang menampilkan foto dirinya bersama Atte. Tidak terasa liquid bening menetes dari bola mata berwarna hitam nan indah itu. Mereka tengah berfose saling merangkul, Atte yang memejamkan matanya sedangkan Aga memanyunkan bibir sambil merangkul Atte. Aga sangat menyukai foto itu, dia masih ingat foto itu diambil pada tanggal 17 februari 2017 hari dimana mereka berdua memutuskan untuk berpacaran.

“Aku masih stay disini cantik, jangan khawatir aku akan menunggu penjelasan langsung dari kamu tentang kepergian mu. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman diantara kita sebab kesalahpahaman itu menyebabkan retaknya suatu hubungan.”

10 menit berlalu, pesanan yang Aga pesan sudah siap disajikan. Mba Sari menghidangkan dua mangkuk ice cream coklat lengkap dengan potongan buah mangga.

“Ini Mas Aga pesanannya, Ice Cream Sweet Manggo Chocolate 2 dan Roti bakar full coklat 1 selamat menikmati,” ucap Sari seraya tersenyum.

“Terima kasih Mba,” ucap Aga seraya tersenyum kecil.

“Oh iya Mas sendiri? Mba Atte nya kemana?” tanya Sari yang terheran.

“A-atte sedang pergi keluar kota jadi dia tidak ikut ke sini Mba,” ucap Aga datar.

“Oh begitu Mas baiklah, saya tinggal ya jika Mas Aga butuh sesuatu panggil saya ya!” ucap Sari tersenyum hangat.

Aga mengangguk seraya tersenyum kecil. Kemudian laki-laki itu memotret pesanan yang sudah tersaji di meja.

 

Cekrek... Cekrek...

 

Setelah puas memotretnya, Aga kemudian memposting foto tersebut ke Instagram dengan caption “Among the many good things that I’ve ever done in my life, falling in love with you was the best of them. Terima kasih untuk 5 tahun yang sangat menyenangkan, tetap bersamaku sampai tua nanti it’s my dream my love. Happy anniversary, my soulmate.” @LatteAtte14.

Kata demi kata, kalimat demi kalimat hingga menjadikan sebuah paragraf nan indah membuat laki-laki itu kembali meneteskan cairan bening dari matanya. Tahun ini dirinya merayakan hari jadinya seorang diri tanpa tokoh utama yang selalu membuat dirinya bahagia.

“Atte aku rindu.”

“Te, aku mohon kembalilah pria bodoh ini butuh kamu!”

“Ini Ice cream kesukaan kamu Te. Aku pesankan khusus buat kamu dengan potongan buah mangga yang banyak, oh iya kalau kamu mau mangganya lagi boleh ambil punya aku kamu kan tahu aku tidak menyukai mangga.”

Lihat selengkapnya