Latte di Antara Kita

slya
Chapter #10

Hari Praktikum Biokimia

Satu pekan berlalu, dan akhirnya hari praktikum biokimia pun tiba. Seluruh mahasiswa hadir dengan mengenakan baju praktikum berwarna putih, lengkap dengan peralatan yang telah mereka siapkan. Ruang laboratorium penuh dengan suasana antusias, masing-masing kelompok beranggotakan tiga orang menempati meja praktik yang sudah disiapkan sebelumnya.

Atte, Fazza, dan Alden berdiri di meja praktik mereka, memeriksa alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan. Mereka merasa sedikit gugup, tetapi juga bersemangat untuk memulai praktikum ini.

"Semoga semuanya berjalan lancar," kata Fazza sambil mengatur tabung reaksi di rak.

Alden tersenyum, mencoba menghilangkan ketegangan. "Kita sudah mempersiapkan ini dengan baik. Aku yakin kita bisa melakukannya."

Atte mengangguk setuju. "Benar. Kita hanya perlu mengikuti instruksi dan bekerja sama."

Sementara itu, Prof. Hadi berdiri di depan kelas, menarik perhatian semua mahasiswa. "Selamat pagi, semuanya. Hari ini kita akan melaksanakan praktikum biokimia. Pastikan kalian mengikuti alur praktikum dengan baik dan bekerja dengan teliti. Kesalahan kecil dapat mempengaruhi hasil kalian."

Prof. Hadi menjelaskan alur praktikum dengan sangat detail, mencakup setiap langkah yang perlu dilakukan, dari persiapan awal hingga pengamatan hasil akhir. Para mahasiswa mendengarkan dengan seksama, mencatat poin-poin penting dan memastikan mereka memahami setiap instruksi.

"Baiklah, kalian boleh mulai sekarang," kata Prof. Hadi setelah selesai menjelaskan. "Ingat, keselamatan adalah yang utama. Selamat bekerja dan semoga sukses."

Kelompok Atte segera memulai praktikum mereka. Fazza menyiapkan larutan yang akan mereka gunakan, sementara Alden memeriksa suhu air dalam penangas. Atte mencatat setiap langkah dengan teliti di buku praktikum mereka.

"Alden, suhu air sudah mencapai 37 derajat Celsius," kata Fazza sambil melihat termometer.

"Bagus," jawab Alden. "Atte, kita bisa mulai menambahkan enzim sekarang."

Atte mengangguk dan mengambil pipet. "Oke, aku akan menambahkan enzim perlahan-lahan. Fazza, tolong catat waktu mulai reaksi."

Mereka bekerja dengan koordinasi yang baik, saling membantu dan memastikan setiap langkah dilakukan dengan benar. Waktu terasa berlalu dengan cepat, tetapi mereka tetap fokus dan teliti.

Setelah beberapa jam, praktikum selesai. Mereka menyimpan hasil percobaan mereka di dalam lemari es untuk dianalisis pada sesi berikutnya.

"Kerja bagus, teman-teman," kata Atte dengan senyum lebar. "Kita berhasil menyelesaikan semua langkah tanpa kesalahan."

Fazza menghela napas lega. "Iya, semoga hasilnya nanti sesuai dengan yang kita harapkan."

Alden mengangguk. "Aku yakin hasilnya akan baik. Kita sudah bekerja keras."

Sementara kelompok lain masih sibuk menyelesaikan praktikum mereka, Atte, Fazza, dan Alden berdiskusi tentang hasil yang mereka peroleh dan mencatat kesan mereka di buku catatan.

Prof. Hadi mendekati meja mereka dan melihat catatan mereka. "Bagus sekali, kelompok kalian bekerja dengan sangat baik. Tetaplah semangat dan teliti dalam analisis hasil nanti."

"Terima kasih, Prof. Hadi," kata mereka serempak.

Lihat selengkapnya