Seminggu setelah pertarungan di perbatasan Mozet, yang menewaskan Jendral Besi kabar inipun begitu cepat menyebar luas di seluruh penjuru di setiap masing-masing Kerajaan. Terutama bagi Raja Herilkus seorang Pria paruh baya, Raja yang baru naik Tahta dari Kerajaan Mozet.
Dalam situasi rapat di Istana Kerajaan Mozet,
“Kabar yang sulit dipercaya Jendral Besi dikalahkan dengan mudahnya, baiklah kerahkan Pasukan! Menuju “Tanah Tak Bertuan” cari pelakunya hidup atau mati. Untuk tugas ini aku mengutusmu Jendral Alo!” ujar Raja Herlikus memberi perintah kepada para bawahannya
“Sesuai perintahmu Paduka..” jawab Jendral Alo
Jendral Alo Pria dewasa merupakan salah satu Jendral kuat yang dimiliki Kerajaan Mozet. Kerajaan Mozet mengutus seribu Pasukan, ke “Tanah Tak Bertuan” dibawah pimpinan “Jendral Alo” dengan maksud menangkap “Fati”baik hidup ataupun mati.
“Mmmm.. sulit dipercaya si Jendral usang itu pergi bersama dengan pembunuh si “Besi”. Ini semakin menarik tunggu Aku disana “Venol”, aku akan mengahabisi mu Sang Slayer Merah!”.ujar Jendral Alo didalam hati sambil menyebut gelar lama “Tuan Merah”.
***
Pada tempat yang berbeda di gubuk milik “Tuan Merah”,
“Hai “Fati”Aku rasa kita harus mencari makanan, tak jauh dari sini ada sungai kecil yang mengalir Kita akan menangkap ikan disana..” ujar “Tuan Merah”.
“Baiklah “Tuan Merah” Aku akan membantu…”(jawab “Fati”)
Didalam perjalanan menuju sungai “Fati”menanyakan hal yang mengganjalnya terhadap “Tuan Merah”.
““Tuan Merah” ada yang ingin ku tanyakan padamu, ini sangat mengganjalku ku harap Kau mengerti. Mengapa Aku harus percaya kepadamu ?! apakah ada hal yang harus Aku ketahui?!” (Tanya “Fati”)
“Baiklah akan ku jelaskan perlahan, Kau adalah orang yang baik “Fati”dengan Kekuatan besar Aku hanya tidak ingin kau jatuh ke tangan yang salah. Aku pernah bekerja dengan seseorang yang memiliki cita-cita yang baik dan besar, Aku memanggil dengan sebutan “Paduka Pesil” aku di percaya sebagai pengawal pribadinya dia adalah Raja Kerajaan Mozet yang lalu sebelum digantikan oleh adiknya. Terkadang hal yang tidak kita sukai terjadi begitu saja. menurut sumber yang kupercaya Dia di beri racun yang merusak akalnya, sehingga Dia sering meracau hingga akhirnya Dia membunuh salah satu Saudaranya, dan “Raja Pesil” pun berakhir di Tiang Gantung. Bagi ku ini adalah sebuah Kudeta dan Dalang dari kudeta ini tak lain dan tak bukan adalah “Raja Herilkus”, Raja yang sekarang memimpin Kerajaan Mozet….” jawab “Tuan Merah”.
“Selama racun yang bekerja pada tubuh “Paduka Pesil”, selama itu pula Dia mengeluarkan perintah-perintah yang tidak masuk akal termasuk penjajahan, penyerangan Desa kecil, dan pertempuran dengan berbagai Kerajaan tetangga Mozet. “Raja Pesil” hanya dijadikan sebagai kambing hitam atas semua kekacauan ini..”,ujar “Tuan Merah” dengan tangan mengepal.
Kehadiran “Raja Herilkus” dinilai oleh para Bangsawan mampu menghentikan perang antar Kerajaan, tapi tetap saja penjajahan dan tindakan yang tidak manusiawi selalu menimpa rakyat yang lemah. Entah apa yang Dia sudah mereja rencanakan, masing-masing Kerajaan terlihat saling berbagi daerah jajahan. Sangat jauh berbeda dengan “Raja Pesil” yang selalu menghunuskan pedangnya kepada siapa saja yang melakukan penindasan, Dia sangat kuat dan disegani oleh Kerajaan tetangga. Walau bagaimanapun semua telah terjadi…..” sahut “Tuan Merah” dengan raut wajah menyesal.