Surabaya, 24 Agustus 2024
Hari ini adalah hari ulang tahun saya. Saya ingat betul, tidak ada satu pun orang di keluarga saya yang mengucapkan selamat kepada saya. Saya termasuk anak yang hari ulang tahunnya tidak pernah dirayakan seperti anak-anak lain seumuran saya di masa itu.
Semakin dewasa, saya semakin menyadari bahwa saya menyesal karena terlalu memaksakan diri agar diri saya di akui dan di lihat oleh orang lain. Termasuk keluarga. Saya fikir, keluarga adalah segalanya. Ya, benar. Tapi, itu berlaku, bagi mereka yang menganggapmu juga sebagai keluarganya. Saya menyadari, banyak hal yang harus saya perbaiki dalam hidup saya. Meskipun, pada akhirnya, saya memilih menikah sebagai pelarian saya dari hidup yang begitu melelahkan.
Setelah saya menyelesaikan tugas saya di perkuliahan, saya bertemu denganya. Dengan seseorang yang membawa saya kepada harapan baru dan hidup saya yang baru dan penuh warna.
Dia membuat saya kembali percaya bahwa, jika sesuatu itu ditakdirkan akan terjadi, tanpa sebuah penglihatan pun, itu pasti akan terjadi. Itu akan menjadi milikmu. Kamu hanya perlu terus berjuang dan berani melangkah sesuai dengan apa yang menjadi keyakinanmu. Dia menerima saya, yang penyakitan dan buta sebelah. Namun, darinya, saya belajar bagaimana mengubah sebuah afirmasi negative menjadi sebuah kekuatan yang positif. Dia mendorong saya dengan segala keyakinannya, bahwa, saya masih memiliki harapan, dan dia akan selalu menjadi mata kanan bagi saya.
Di sini, saya menulis sebuah kisah, dimana cita-cita seorang perempuan penderita penyakit kronis dan buta sebelah ini, hanyalah ingin menjadi seorang penulis yang sukses. Yang karyanya bisa di baca banyak orang, dan orang-orang itu mengambil hikmah di dalamnya. Dengan hanya mengandalkan penglihatan mata kiri, kini, saya bersyukur, karena saya memilih kabur dari jeratan luka, dengan menikahi seseorang yang memperlakukan saya lebih dari sekedar cinta pertama seorang anak perempuan.
Dan satu hal lagi. Ketika kamu sudah mulai percaya pada keputusan terbaik dari pemilik takdir, kamu akan menerima berbagai kejutan yang juga tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Benar, dunia berputar se-adil-adilnya. Jika seorang anak Perempuan tidak menemukan ‘cinta pertama’ di ayahnya, maka, akan datang seseorang yang memperlakukanmu lebih dari sekedar ‘cinta pertama’.
Beberapa kejadian datang, menyadarkan saya untuk kembali berani membuka masa lalu yang kelam dan mengambil hikmahnya.
Seperti, saat Feli berusaha menjadi ‘diri saya’, ternyata, Allah menyiapkan seseorang yang jujur, yang benar-benar mengetahui bahwa karya itu adalah karya saya yang asli. Pada akhirnya, karya itu hilang, dan tidak satupun dari saya maupun Feli yang memiliki hak atasnya.
Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya juga, saya bisa melihat tulisan saya di baca oleh khalayak melalui platform pembaca digital yang sedang marak.
“Mbak, tulisanmu punya makna dan pembaca tersendiri. Kamu mengajarkan perjuangan, sejak kamu kecil. Dan, orang seperti kamu ini, langka di dunia. Saya harap, kita bisa bekerjasama dengan baik, dan semoga banyak pembacanya. Walaupun tidak banyak, tapi saya harap, lukamu segera sembuh.” Tulis seorang editor dari platform menulis, yang menerima naskah saya.
“Terima kasih, mas. Mohon bimbingannya, ya, mas.” Jawab saya bersyukur.