Sore adalah waktu sakral bagi mereka. Itulah satu-satunya waktu di mana sinyal di desa Faris cukup stabil untuk video call.
Hari itu, Yasmin sudah duduk nyaman di kamar kosnya, siap bercerita panjang tentang hari beratnya di kantor. Begitu video call tersambung, wajah Faris yang sedikit lelah langsung muncul di layar.
"Sayang, tadi aku baru aja ditabrak!" kata Faris dengan suara dramatis.
Mata Yasmin membelalak. "Hah?! Ditabrak? Kak Faris nggak apa-apa?! Dimana? Kapan? Sama siapa?!"
Faris mengusap pelipisnya. "Tadi siang, sama sapi."
Hening.
"APA?!" Yasmin hampir tersedak minumannya.
Faris tertawa sambil mengangkat bahu. "Iya, tadi aku jalan di dekat kandang sapi, terus ada yang lepas. Aku kaget, dia juga kaget, ya udah, kita tabrakan."
"Astaga! Sapi itu gimana sekarang?!" Yasmin setengah panik.
"Nggak tahu, kayaknya dia lebih syok dari aku. Pas jatuh, dia langsung lari ke sawah sambil merenungi hidupnya."
Yasmin menghela napas panjang. Kenapa sih pacarnya ini selalu bikin jantungan?