LDR: Love, Drama, Receh

Muhammad Agra Pratama Putra
Chapter #8

Chapter 8: Kedatangan Bidan Dian dan Perubahan di Puskesmas

Pagi itu, Faris dan Wira bersiap membuka praktik seperti biasa. Pasien sudah mulai berdatangan, membawa keluhan mulai dari batuk ringan hingga penyakit yang lebih serius. Rutinitas ini sudah mereka jalani selama beberapa bulan terakhir, tetapi hari ini ada sesuatu yang berbeda. Seorang wanita dengan hijab rapi, wajahnya lembut tapi sorot matanya tajam, datang menyapa mereka dengan senyum profesional.

"Selamat pagi, dokter Faris, dokter Wira. Saya Diang Yung, kalian bisa panggil saya Dian. Mulai hari ini, saya akan bertugas di puskesmas ini sebagai bidan," ujarnya dengan nada tegas namun tetap ramah.

Faris dan Wira saling berpandangan, lalu menyambut kedatangan Dian dengan ramah. Di sisi lain, Eny yang selama ini merasa sebagai satu-satunya perawat di puskesmas tampak kurang senang.

"Waduh, tambah satu bidan baru, berarti tambah kerjaan buat aku dong? Harus bantuin dua dokter dan satu bidan?" keluhnya setengah bercanda, tapi ada nada protes di dalamnya.

Faris tertawa. "Makanya, kita udah minta tambahan perawat ke Pak Darman. Katanya bakal ada perawat baru yang dikirim dari dinas. Sabar, Eny."

Beberapa hari kemudian, perawat baru akhirnya datang. Namanya Abdul. Saat bekerja, Abdul tampak sangat cekatan, profesional, dan sangat fokus membantu tim medis. Eny cukup senang karena akhirnya ada yang bisa dia andalkan. Tapi setelah jam kerja selesai, sisi lain Abdul mulai terlihat. Dia ternyata cukup flamboyan dan memiliki selera humor yang unik. Eny yang awalnya ragu, akhirnya menerima kepribadian Abdul dengan santai.

"Yah, yang penting dia kerja bagus. Soal di luar jam kerja, urusan dia lah," ujar Eny sambil mengangkat bahu.

Lihat selengkapnya