LDR: Love, Drama, Receh

Muhammad Agra Pratama Putra
Chapter #9

Chapter 9: Langkah Baru, Harapan Baru

Di tengah kesibukan pekerjaannya, Yasmin masih berusaha menyisihkan waktu untuk menyelesaikan skripsinya. Itu bukan perkara mudah. Setiap hari, ia harus menghadapi pekerjaan yang menumpuk, laporan yang harus selesai tepat waktu, dan tentu saja, Bu Imel yang selalu punya cara untuk membuatnya stres. Tapi berkat dukungan dari Faris dan teman-temannya Maya, Ira, dan Danu Yasmin akhirnya berhasil menyelesaikan studinya. Rasanya seperti beban berat terangkat dari pundaknya.

Suatu malam, dengan penuh semangat, Yasmin melakukan video call dengan Faris.

"Kak Faris! Aku akhirnya selesai skripsi! Sidang udah kelar, aku resmi jadi sarjana!" Yasmin bersorak sambil melompat-lompat di tempat tidurnya.

Faris yang baru saja selesai shift malam tersenyum lelah. "Wah, selamat, Sayang! Aku bangga banget sama kamu! Kapan wisudanya? Aku harus datang, nih."

Yasmin tersenyum bahagia. "Minggu depan. Kamu bisa datang, kan?" Matanya berbinar penuh harap.

Namun, ekspresi Faris berubah. "Duh, Yasmin… kayaknya aku nggak bisa. Di sini lagi banyak pasien. Wira juga masih belum bisa banyak bantu karena kakinya retak. Dokter Ridwan bilang aku harus standby terus di puskesmas. Aku benar-benar minta maaf, Sayang."

Kecewa? Tentu saja. Tapi Yasmin berusaha mengerti. Ia tahu betapa pentingnya pekerjaan Faris di desa itu. Dengan suara pelan, ia menjawab, "Nggak apa-apa, Kak. Aku ngerti kok. Nanti aku kirim foto-fotonya, ya."

Namun, tak lama setelah itu, hidup Yasmin berubah lebih cepat dari yang ia duga.

Di kantor, Bu Imel tiba-tiba memanggil Yasmin ke ruangannya. Dengan ekspresi seperti biasanya dingin dan sedikit menyeramkan Bu Imel menatap Yasmin dengan tajam.

"Kamu sudah lulus, kan?" tanya Bu Imel sambil menyilangkan tangan.

Lihat selengkapnya