LDR: Love, Drama, Receh

Muhammad Agra Pratama Putra
Chapter #11

Chapter 11: Isyarat yang Mulai Terlihat

Setelah beberapa hari yang menyenangkan di kampung, Yasmin akhirnya harus kembali ke kota untuk bekerja. Pagi itu, ia sudah siap dengan koper kecilnya, sementara Faris membantu memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil travel yang akan membawanya ke bandara.

"Jaga diri baik-baik di sana, ya," kata Faris, tersenyum meski ada sedikit kesedihan di matanya.

Yasmin mengangguk. "Kamu juga. Jangan sampai kecapekan kerja. Kalau sempat, kabari aku meskipun sinyal di sini susah."

Faris tertawa kecil. "Akan kucoba, meskipun mungkin butuh satu jam buat satu chat terkirim."

Setelah berpamitan, Yasmin berangkat meninggalkan desa. Ia menatap layar ponselnya saat mobil mulai melaju, mengirim pesan terakhir sebelum sinyal mulai menghilang.

Di desa, Faris kembali ke rutinitasnya di puskesmas. Namun, ia mulai menyadari sesuatu yang berbeda bidan Dian tampak semakin sering mendekatinya. Bukan dalam cara yang mencolok, tetapi cukup terasa bagi orang-orang di sekelilingnya.

"Kak Faris, kamu mau kopi? Aku baru bikin, nih," kata Dian sambil tersenyum manis.

Faris yang sedang mengecek data pasien mengangkat kepala sekilas. "Oh, boleh. Terima kasih, Dian."

Dian meletakkan cangkir di meja Faris, lalu tetap berdiri di sana, seolah menunggu reaksi lebih lanjut. Eny dan Abdul yang sedang duduk di meja lain saling melirik.

"Aku nggak salah lihat, kan?" bisik Eny pelan.

Lihat selengkapnya