Rakha Haitsamry, itulah namaku. Aku seorang remaja yang berusia 17 tahun yang terkenal sebagai pemilik segalanya, harta orang tua ku mengalir didalam darahku. Selain kaya, aku memiliki wajah yang menjadi idola para gadis-gadis yang melihatku. Berpostur tinggi, rahang yang tegas, alis tebal, hidung mancung, dan berkulit coklat. Ditambah senyuman manis yang selalu terukir dibibir ku, yang mampu membuat siapa saja yang melihatnya menjadi terpesona.
Aku anak yang terlahir dari pasangan seorang arsitek dan seorang desainer, yang membuat kehidupan ku terlihat begitu sempurna. Papa ku bernama Haitsam Yuda yang merupakan seorang arsitek sukses di Jakarta, hal itu yang membuat aku jarang bertemu dengan papa dikarenakan aku tinggal bersama mama dan adik perempuan ku di Kota Batam, setidaknya setiap sebulan sekali papa akan menyempatkan untuk pulang berkumpul dengan kami. Dan mama ku bernama Ryana, hampir seharian penuh mama menghabiskan waktu dibutik nya, ditambah cabang-cabang butik lainnya, yang membuat mama ku harus ekstra keras mengerahkan tenaga untuk menghandle itu semua. Oh iya aku juga memiliki seorang adik perempuan yang berparas cantik, berkulit putih, dan bertubuh mungil. Kami berselisih empat tahun, ia bernama Lisdiana Putri yang akrab dipanggil dengan Lis.
Satu hal yang perlu diingat, aku dan Lis merupakan seorang anak yang terbiasa dengan kehidupan yang bergelimang harta, papa dan mama tidak akan pernah membuat kami merasa kekurangan sesuatu apapun.
Saat ini aku duduk dibangku SMA yang merupakan sekolah swasta paling favorit di Batam bernama 'Bintang High School' dan mengambil jurusan IPS. Tidak sulit bagiku untuk masuk ke sekolah favorit ini, walaupun hanya dengan nilai ku yang terbilang cukup rendah. Seperti yang kalian ketahui kita hidup dizaman dimana uang memiliki kedudukan tertinggi dibanding apapun. Ya tapi aku tidak sebodoh yang kalian pikirkan, aku memiliki banyak prestasi dibidang non akademik, seperti menjuarai setiap ajang bela diri sejak usia ku baru menginjak 12 tahun, mejuarai perlombaan desain grafis, serta beberapa kali mewakili sekolah dalam perlombaan olahraga bola basket.
PLAKK!!
"Aduh.. sakit sekali" Ucap ku sembari mengelus kepala ku yang terasa seperti dilempar oleh sesuatu.
"Oh bagus kamu ya Rakha! Tidur lagi?" Ucap Bu Mar yang merupakan guru sejarah disekolah ku.
"Oh hem.. anu bu .." Jawab ku mencari alasan.
"Anu anu, sekarang kamu jawab pertanyaan dari ibu, kalau kamu tidak bisa menjawab, kamu harus berdiri didepan kelas sampai pelajaran ibu selesai! Mengerti?!" Jelas Bu Mar dengan wajah yang begitu marah.
Aku hanya mengangguk dan pasrah sembari menunggu pertanyaan yang akan diberikan Bu Mar kepada ku, secara kan tidak ada sedikit pun materi yang masuk ke otak ku, terlebih pelajaran sejarah.
"Baik Rakha. Coba kamu sebutkan ciri-ciri manusia purba meganthropus paleojavanicus!" Tanya Bu Mar dengan wajah yang begitu menyepelekan ku.
"Mati aku." Gumam ku dalam hati.
Aku benar-benar tidak tahu siapa itu meganthropus? Kami tidak pernah berjumpa apalagi berkenalan, bagaimana bisa aku mengetahui ciri-ciri nya? Dan kini aku melirik Deden teman sebangku ku sekaligus sohib ku sejak SMP.
Aku menyenggol kaki nya, sebagai kode bahwa aku sedang membutuhkan bantuan darinya. Dan dia memberikan aku secarik kertas yang terdapat tulisan didalam nya.