Legenda Negeri Kaili

Aspasya
Chapter #2

Grand Tutor Gong

Ao Yu Long tersenyum pahit. Bahkan guru yang dipercayainya pun mengkhianatinya.

"Grand Tutor Gong, anda benar-benar guru yang membuatku mempelajari banyak hal. Tata negara, moral, tanggung jawab juga pengkhianatan." Dengan tenang dia menoleh ke arah suara itu berasal.

Ao Yu Long menyipitkan mata phoenixnya lagi. Di hadapannya, Grand Tutor Gong, guru yang ditunjuk ayahnya untuk mendidiknya, berdiri tegak. Pria setengah baya itu tersenyum seperti biasanya. Tampak arif bijaksana.

"Yang mulia, aku tidak berkhianat pada siapa pun. Aku juga tidak berpihak pada siapa pun. Aku hanya berusaha menyelamatkan keluarga dan klanku." Cara berbicaranya seakan-akan mengungkapkan ketidak berdayaan.

Namun Ao Yu Long tidak bodoh. Dia bisa menangkap sorot licik di balik tatapan arif mata sang guru besar itu.

"Kau orang yang mengajariku nilai kepahlawanan, moral seorang kaisar. Ternyata itu hanyalah ujaran saja rupanya, Guru Gong." Nada sinis terdengar jelas dalam ucapan Kaisar naga itu.

Tuan Gong tertawa mendengar ucapan salah satu muridnya itu. Suara tawanya terdengar mengejek kenaifan sang Kaisar. Ya, tidak akan ada yang menduga, pria yang dikenal arif bijaksana itu mengkhianati murid kesayangannya sendiri.

"Yang mulia, jika saja kau bersedia menjadikan putriku sebagai permaisurimu, aku tidak akan pernah berpaling darimu." Dengan nada muram, Tuan Gong berucap penyesalannya. Dielusnya jenggot panjangnya dengan pelan.

"Oh, jadi karena putrimu. Sepertinya aku tidak salah telah menolak proposal pernikahan yang kau ajukan, Guru. Putrimu sama sekali tidak memenuhi syarat untuk menjadi permaisuri." Ao Yu Long tersenyum dingin saat mengucapkan kata-kata yang sudah pasti menyakitkan hati putri sang guru besar.

"Yang mulia, benarkah begitu? Aku rasa kau salah. Putriku pasti akan jadi permaisuri kekaisaran Kaili. Itu janjiku padanya. Janji seorang ayah pada putrinya." Guru besar Gong menggertakkan gigi mendengar ucapan sang kaisar yang menghina putrinya.

Ao Yu Long hanya tersenyum dingin mendengarnya. Dia tidak mengerti, mengapa Gong Liu Ye sangat menginginkan menjadi permaisuri.

Apakah dia mengira kebahagiaan akan menjadi miliknya begitu dia menjadi permaisuri? Benarkah dia tidak mengetahui nasib para wanita di dalam harem? Atau mungkin gadis itu hanya melebihkan dirinya sendiri?

Ao Yu Long tidak mengerti dan tidak ingin mengerti. Yang bisa dia pahami hanyalah karena para wanita ini Kaili berada dalam situasi genting.

"Ah wanita, makhluk lemah yang lebih sering berurai air mata untuk menarik simpati pria, ternyata memiliki kekuatan untuk menguasai akal sehat para pria," gumam sang kaisar dalam hati.

Lihat selengkapnya