December 7, 1942.
Damian sedang duduk di dekat perapian kastilnya dengan segelas anggur ditangannya, ia menatap pada nyala api yang sedang berkobar dalam tungku membakar kayu-kayu yang dimasukkan.
Suara langkah kaki terdengar dari arah luar dan terhenti di depan pintu kamarnya seiring dengan pintu yang di ketuk beberapa kali, Damian menoleh ke arah pintu.
“Sir, this is me Sebastian,” ucap seorang pria yang tadi mengetuk pintu.
“Come,” sahut Damian menyuruhnya untuk masuk ke dalam.
Sebastian membuka pintu dan berjalan mendekati Damian, ia berdiri di samping Damian dengan secarik kertas digenggamannya.
“Theres something I need to tell you, Sir,” tandas Sebastian yang sedang berdiri tegap.
“What is it?” tanya Damian kembali menatap pada perapian.
“The NWO send a letter and asking us to help them with the war that are occuring right now,” tukas Sebastian. “Heres the letter, Sir.”
Sebastian menyerahkan kertas tersebut kepadanya, Damian menaruh gelas yang digenggamnya di atas meja dan menerima surat tadi sambil membacanya.
Setelah beberapa saat membaca isi surat tersebut, Damian bertanya pada Sebastian yang masih berdiri di samping tanpa beranjak satu inchi pun.
“How about Germany? Have you heard anything from them?” tanya Damian.
“No, Sir,” sahut Sebastian. “Based on the intel we have, the cause of this war is a political issues and global domination by German.”
“Send a letter to him with the shield as a seal,” suruh Damian padanya. “If this war didn’t end in a year, me, myself will be the one who took down his glorius empire.”
Sebastian bersimpuh dengan satu kaki menyentuh lantai dan tangan kanan berada di depan dadanya. “Yes Sir, I’ll do as you say,” tegasnya kembali berdiri dan keluar dari ruangan tersebut.
Setelah Sebastian keluar dari ruangan tersebut, Damian menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dan terlihat seragam kebangsaan Legion dengan ban lengan berwarna merah melingkar di setiap sisinya.
Terdapat empat buah ban lengan melingkar dilengannya, ban lengan tersebut menandakan sudah berapa kali ia berpartisipasi dalam permainan yang NWO selenggarakan.
Damian berdiri dan berjalan menuju meja yang berada di dekat jendela, ia duduk dibalik meja lalu menarik keluar laci yang berada di bawah meja untuk mengeluarkan sebuah kalung serta topeng yang tersimpan disana.
“Eight years till the next event but I need to wear this before it happened,” tandas Damian memandangi kedua benda tersebut.