Sementara itu Jack dan hunter lainnya melihat mereka di sebuah layar besar yang terdapat di dalam sebuah gedung, beberapa dari mereka yang menyaksikan tayangan tersebut mengepalkan tangannya dengan diikuti oleh suara gemertak gigi.
He’s doing it again, only Michael who had seen this scene. (Dia melakukannya lagi, hanya Michael yang pernah melihat pemandangan ini.)
Fuck fuck fuck, they’ll done for sure. (Sial sial sial, mereka selesai sudah.)
Imma kill him for sure in the last day. (Aku akan benar-benar membunuhnya di hari terakhir.) Ucap beberapa hunter dalam hatinya yang menyaksikan tayangan tersebut.
Mereka ingin pergi berangkat menuju medan tempur untuk membantu rekan sesama hunternya, tapi hal tersebut tak bisa dilakukan lantaran melanggar aturan yang sudah di buat.
Jack berdiri dari kursinya dan berjalan keluar ruangan menuju bagian belakang fasilitas tersebut untuk menyalakan rokoknya dengan diikuti oleh seseorang berjalan dibelakangnya, Jack menawarkan rokok padanya dan pria tersebut mengambil satu batang.
“Still cant get rid of that things? (Masih tidak bisa menyingkirkan hal-hal itu?)” tanya pria tersebut kepada Jack sambil menyalakan rokoknya.
“Yeah. (Ya.)”
“Just let it go Jack, he’s in a better place now, (Ikhlaskan saja Jack, dia berada di tempat yang lebih baik sekarang,)” ucap pria tersebut agar Jack dapat merelakannya. “Is she- (Apakah dia-)” sambungnya karena terpotong oleh Jack.
“How did you recognize her? We all wearing mask, (Bagaimana bisa kau mengenalinya? Kita semua menggunakan topeng,)” tanya Jack yang terkejut kepadanya karena bagaimana bisa dia mengetahui tentang Ivana sementara mereka semua menggunakan topeng.
“Her eyes is same as him, no wonder you put an amateur in your team. (Matanya sama seperti dirinya, siapa sangka kau akan menempatkan seorang amatir di timmu.)”
“She’s not an amateur, I’ve been trained her for the last five years, (Dia bukan seorang amatir, aku sudah melatihnya selama lima tahun terakhir,)” tukas Jack membelanya. “She’s capable of taking down someone like you and me. (Dia mampu melumpuhkan orang seperti aku dan kau.)”
“Rest assured Jack, im gonna head in now, (Beristirahatlah sejenak Jack, aku akan masuk kedalam sekarang,)” tukasnya sambil mematikan rokok. “And don’t worry, I’ll protec her like your brother did to me, (Dan jangan khawatir, aku akan melindunginya seperti apa yang kakakmu lakukan kepadaku,)” seraya berjalan masuk kembali kedalam fasilitas tersebut.
Jack mengeluarkan kalung yang menggantung dilehernya dari dalam kaos yang ia kenakan, di kalung tersebut terdapat sebuah nama dari orang yang mereka berdua bicarakan tadi.
Ia menggenggam erat kalung tersebut sambil menatap kosong ke arah lampu yang bersinar terang dikejauhan. “Am I capable of taking revenge on your name? (Apakah aku mampu membalaskan dendam atas namamu?)” Ucap Jack dalam hatinya.
Sebuah benda terbang dilangit malam sedang memantau pergerakan dari John, benda tersebut memiliki fitur thermal vision sehingga dapat menginfokan lebih detail mengenai posisinya.
John berdiri kembali sambil menembakkan senjatanya ke arah para hunter yang sedang mencoba menyelamatkan rekan-rekannya, mereka perlahan-lahan dipukul mundur olehnya yang seorang diri.
Namun sebuah peluru berhasil mengenai bagian pahanya pada saat ia sedang berlari sebelumnya, hal itu sedikit membuatnya tidak bisa bebas bergerak karena rasa sakit.
John mengambil lakban yang selalu ia bawa dan membalutkannya beberapa kali kepada luka tersebut untuk menghentikan pendarahan, seraya menyuntikkan morphine pada dirinya sendiri.
Karena tidak ingin membuang terlalu banyak amunisi, John mengganti senjatanya dari laras panjang menjadi pistol, ia menembaki mereka tanpa henti sebab amunisi pistol yang dimilikinya masih banyak setelah merampas milik hunter lain.