LEGION : UNKNOWN KNIGHT

Delta
Chapter #8

BEGINNING - 8

Sementara itu Michael dan yang lainnya masih cukup jauh tertinggal di belakang karena tidak adanya informasi terbaru mengenai posisi terkini dari John pada alat pelacak mereka, hal itu membuatnya harus melakukan pelacakan menggunakan cara lama dengan mengecek area di sekitarnya untuk menemukan petunjuk mengenai kemana arah John pergi.

Michael berjongkok dan menyentuh tanah dengan jarinya, ia melihat ada bekas jejak sepatu pada tanah tersebut. “This way, (Sebelah sini,)” tukasnya sembari memimpin arah.

Karena medan yang mereka lalui adalah lembah dengan udara lembab, menemukan jejak kaki mereka berdua sangatlah mudah.

Akan tetapi dengan dedaunan yang berserakan di tanah membuat hal tersebut menjadi sulit, mereka sempat berhenti beberapa kali untuk menemukan jejak dari mereka berdua.

Bukan hanya kerena hal tersebut saja, mereka bergerak dengan pelan karena waspada mengenai jebakan yang di buat oleh John.

Mereka berjalan cukup lama hingga tak terasa mentari mulai berubah posisi berada di barat.

Michael duduk diatas sebuah batang pohon. “Take a rest for a while, (Beristirahatlah sejenak,)” perintahnya kepada yang lain.

Salah seorang hunter dengan ban lengan berwarna merah seperti dirinya datang menghampiri untuk berbicara mengenai solusi terbaik, karena jika mereka harus melakukan pelacakan terus menerus maka hal tersebut akan memakan waktu lebih lama, sedangkan waktu mereka miliki hanya sampai tengah malam saja untuk Jane.

Setelah selesai mengobrol, Michael mengganti saluran radionya menjadi umum. “Charlie one, this is Hotel two thirty, massage, over, (Charlie satu, disini Hotel dua tiga puluh, pesan, ganti,)” tandasnya kepada pangkalan utama.

“This is Charlie one, roger, over. (Disini Charlie satu, dimengerti, ganti,)”

“There’s no update for target location, over. (Tidak ada informasi terbaru mengenai lokasi target, ganti.)”

“We’ll update it now, over. (Kita akan memperbaruinya sekarang, ganti.)”

“This is Hotel two thirty, roger, out. (Disini Hotel dua tiga puluh, dimengerti, keluar.)”

Setelah berbicara dengan pangkalan utama, Michael melihat kearah rekan hunternya untuk memberitahukannya. “They’ll do it now. (Mereka akan melakukannya sekarang.)”

Michael meraih botol yang berada di pinggulnya sembari membuka topeng bagian bawah untuk minum, dan menawarkannya pada hunter lain. “Want some? (Mau?)” tanyanya pada hunter disebelahnya.

“No thanks. (Tidak terimakasih.)”

“I wonder how can you agree with all my decision? (Aku penasaran bagaimana bisa kau setuju dengan semua keputusanku?)”

“Cause of last night battle, youre giving us orders when all of us panicking, that’s gimme a clear answer if you’re experienced on this field more than us, (Karena pertempuran tadi malam, kau memberikan kita perintah saat semua orang panik, itu memberikanku jawaban pasti jika kau sudah berpengalaman di bidang ini melebihi kita,)” sahutnya dengan jujur.

“Indeed, (Memang,)” Michael mengiyakan perkataan darinya. “But you need to know something, he’s someone who’re capable of taking down seventy hunter by himself. (Tapi kau perlu tahu sebuah hal, dia adalah orang yang mampu melumpuhkan tujuh puluh pemburu seorang diri.)”

“Is he that strong? (Apakah dia sebegitu kuatnya?)”

“There’s almost five hundred hunters in this event, and only sixty percent of them who can survive. (Hampir lima ratus pemburu berpartisipasi dalam event ini, dan hanya enam puluh persen dari mereka yang bisa bertahan.)”

Ketua tim itu merasa takjub dengan kemampuan John yang dapat menangani begitu banyak hunter hanya dengan seorang diri saja.

“Lets move, (Mari bergerak,)” perintah Michael pada mereka.

Mereka berdiri seraya kembali berjalan menyusuri lembah tersebut, Michael menatap pada alat pelacak yang berada di genggamannya dan melihat jika jarak antara mereka dan John cukup jauh.

Lihat selengkapnya