Serigala tersebut melepaskan gigitannya setelah berhasil mengoyak daging dari hunter tadi, seraya mengalihkan pandangannya pada Michael.
Ia menatapnya dengan niatan ingin membunuh, namun hunter yang diseretnya tadi meraih pistol yang berada di pinggulnya dan menembak kearahnya.
Dor dor dor…. Bunyi tembakan.
Hunter itu menembakkan tiga butir peluru padanya, akan tetapi peluru-peluru tersebut tidak melukainya sama sekali.
Pada saat yang bersamaan, Michael mencoba menikamnya kembali dengan menggunakan pisau miliknya, tetapi serangannya berhasil dihentikan oleh gigitan dari serigala tersebut.
Ia menggigit tangan Michael sambil menggoyangkan tubuhnya untuk memberikan tekanan hingga lengan Michael terkoyak seperti rekan satu timnya, setelah itu ia melepaskan gigitannya seraya berlari dan menghilang dalam kegelapan sambil ditembaki oleh dua hunter lain yang melihatnya berlari.
“Are you okay? (Apa kau baik-baik saja?)” tanya ketua tim lain pada mereka berdua.
“I’m ok- (Ya aku ba-)“
Ucapan dari Michael terhenti karena kehadiran John yang secara tiba-tiba melompat dari atas pohon dan menikamnya pas di pundak dengan di ikuti beberapa tembakan yang ditujukan padanya oleh kedua hunter tadi.
Tembakan dari mereka mengenai Michael karena John menggunakan tubuh Michael sebagai tameng agar para hunter berhenti menembak kearahnya, ia berbalik seraya menancapkan pisau pada tangan hunter yang tadi tersungkur di tanah hingga membuatnya harus melepaskan pistol yang berada di genggamannya.
Kedua lengan hunter tersebut terluka setelah ditikam dan digigit, John dengan cepat meraih pistol yang berada di tanah dan menodongkannya pada Michael. “Drop your weapon! (Jatuhkan senjatamu!)” perintah John pada mereka berdua sembari berjalan mundur perlahan-lahan untuk menjaga jarak.
John mengancam mereka berdua dengan menjadikan Michael sebagai sandera.
Mereka berdua mencoba berkomunikasi menggunakan isyarat mata, tetapi John tidak ingin mereka melakukan perlawanan hingga terdapat korban jiwa.
Karena kedua hunter tersebut masih belum meletakkan senjatanya, John menembak Michael pada bagian kakinya.
Dor. Bunyi letusan peluru.
“Aaakh…,” teriak Michael kesakitan. “Drop your fucking weapon! (Jatuhkan senjatamu sialan!)” sambung Michael kepada mereka.
Dengan terpaksa mereka berdua meletakkan senjatanya di tanah dan berjalan mundur secara perlahan.
John mengetahui jika mereka masih memiliki senjata lain. “Drop all your weapons, not just that shit gun! (Jatuhkan semua senjatamu, bukan hanya senapan itu saja!)” sambung John.
Mereka semua menaruh senjatanya seperti pistol, pisau, dan perlengkapan lainnya di tanah.
John melemparkan borgol yang terbuat dari plastik ke samping mereka berdua. “Put your hands behind your back, and attach the cuffs to each other. (Taruh tanganmu dibelakang, dan ikatkan borgol ini pada satu sama lain.)”
Mereka berdua sempat menahan diri untuk tidak melakukan hal tersebut, namun John kembali menembakkan pistolnya.
Kini target dari pistolnya bukan lagi Michael, melainkan hunter yang tersungkur di tanah, ia menembaknya di bagian betis.
“Aaakh… just do the hell it! (Aaakh… lakukanlah brengsek!)”