BAB TIGA BELAS
HRD LIST
Entah dari mana kabar itu datang, bahwasanya perusahaan akan mengadakan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Ada beberapa karyawan yang akan dikeluarkan sehubungan dengan surat dari kantor pusat yang menyatakan bahwa untuk tujuan perampingan dibeberapa kantor cabang termasuk Surabaya. Karyawan bagian operasional gosipnya, paling banyak yang dikurangi. Beberapa karyawan yang merasa dirinya jadi sorotan selama ini merasa gelisah, entah karena memang si karyawan tersebut merasa punya kinerja buruk atau karena dimusuhi oleh Berny, karena pengaduan dari temannya sendiri yang mencari muka.
Seperti Mardianto yang tiba-tiba saja datang ke tempat Yogi dengan wajah sendu. Dia minta tolong sama Yogi agar dirinya tidak dikeluarkan karena akan menikah bulan depan, Mardianto tertunduk dan mengiba pada Yogi, agar dapat menyelamatkan hidupnya dari pengangguran. Yogi bingung kenapa Mardianto mengadu pada dirinya? Sementara dirinya bukan HRD?
“Lebih baik kamu tanya ke Pak Lingga, tanyakan langsung, lagi itu kan baru katanya? Gosip? Jangan percaya dulu….”
“Tapi pak, kalau benar gimana?”
Yogi menatap wajah Mardianto, ada keputusasaan dan kesedihan. Wajah hitamnya yang penuh daki memancarkan keputusasaan, Mardianto seperti mengakui bahwa dirinya memang pemalas bekerja, tapi ada keinginan untuk berubah, matanya menatap ujung safety shoes-nya seolah menyadari bahwa selama ini dia salah, kemudian air matanya mengembang seolah semua sudah terjadi dan Mardianto siap jadi pengangguran..
Mardianto pergi dengan kepala tertunduk tanpa permisi, dia membuka pintu dengan lemas, Yogi menatap kuduk Mardianto yang sama hitamnya dan mengatakan dalam hati: penyesalan itu kini milikmu…terimalah kalau itu terjadi padamu…Mardianto…
0
Yogi duduk di depan Lingga, dengan wajah menatap lurus melihat selembar kertas yang disodorkan Lingga. Di situ tertulis nama-nama karyawan yang terkena PHK ada 15 belas nama karyawan, ketika sampai di paling bawah dari nama karyawan tersebut Yogi menatap lebih tajam pada Lingga yang sedang berusaha mengalihkan pandangannya ke arak lain. Yogi tidak suka karena disitu tertulis nama Okie – staffnya yang masuk dalam daftar karyawan yang terjaring PHK. Apa pasalnya Okie harus kena PHK? Tanya Yogi pada Lingga yang beberapa bulan terakhir ini tingkahnya semakin aneh dan kacau. Inikah sifat aslinya yang oportunis? Mendekati Berny dan berusaha mengambil hati demi tujuannya?
“Apa pasalnya Okie harus masuk dalam dafar ini?”
“Okie banyak melakukan kesalahan…menurut….”