BAB EMPAT BELAS
KRAN AIR
Akhirnya nama Okie tak muncul di daftar karyawan yang akan di PHK, total seluruh karyawan yang kena PHK sebanyak enam orang dan itu sangat tidak signifikan untuk dijadikan alasan perusahaan memecat ke enam karyawan yang kebanyakan dari bagian operasional dan bagian gudang. Dari enam karyawan tersebut empat diantaranya adalah karyawan kontrak dan dua karyawan tetap, ke enamnya tidak ada pengaruh apa pun terhadap tujuan perusahaan yang ingin lebih efisien, hanya dengan mengeluarkan enam orang karyawan yang punya gaji cuma sebatas UMR? Dimana efisiensinya? Yang ada pekerjaan Chandra akan lebih berat karena kekurangan tenaga.
Beruntung Okie tidak jadi di PHK dan Lingga berusaha untuk meminta pada Berny bahwa kenyataannya Okie memang sangat dibutuhkan dan diandalkan, meski akhirnya Berny menerima alasan Lingga, namun dengan nada yang tidak enak Berny masih berkomentar miring soal Okie.
“Tapi nanti mungkin suatu saat kita harus mencari pengganti Okie, karena bukan hanya Okie yang mampu mengurus barang impor!”
0
Ini adalah minggu yang berat buat tim purchasing yang dipimpin Yogi, karena baru dua minggu kemarin perusahaannya mendapat tender baru, yaitu sebuah perusahaan tenaga listrik terbesar di Jawa Timur mempercayakan kebutuhan ketering ke perusahaan. Dengan susah payah dan berjibaku Yogi, Okie, Novie dan Firman yang diperbantukan dari bagian gudang, berusaha untuk memenuhi kebutuhan perusahaan listrik itu. Siang malam Yogi dan timnya bertempur guna memenuhi semua permintaan dari lokasi. Yogi hanya punya waktu satu minggu untuk segera mengirim barang-barang yang dipesan untuk acara penyerahan tender baru.
Di malam yang ke enam Yogi dan Okie berada di ruangannya, Novie dan Firman sudah pulang lebih dulu. Terdengar suara yang dari tadi tidak mereka hiraukan, karena Okie dengan semangatnya memutar lagu-lagu dari Linkin Park yang berisik, Yogi tak melarang karena musiknya enak didengar meski berisik. Ketika lagu berhenti dari komputer Okie mereka mendengar suara air mengalir dari kran yang tidak ditutup dari arah toilet belakang. Karena suasana sepi dan hening jadi suara sekecil apa pun akan terasa menggema dan terdengar kemana-mana. Dengan penuh penasaran Yogi meminta Okie untuk menutup kran air, namun Okie ketakutan dan tak berani, lalu bergeraklah mereka berdua ke arah toilet yang berjarak sekitar lima meter dari ruangan mereka. Mereka tak berusaha menelepon petugas keamanan di depan gedung karena malu dan sudah malam pula, hampir jam 10 keduanya memang sama-sama takut, ditelusurinya ruangan per ruangan dengan lampu yang temaram, mereka berjalan sambil sedikit ketakutan.
Ketika tiba di dekat toilet wanita yang dimaksud, mereka berdua menghentikan langkahnya, Okie diiminta masuk dahulu hanya untuk menyalahkan lampu toilet, sialnya Okie yang dasarnya penakut akut itu malah meminta Yogi yang mematikan lampu, baru saja langkah Yogi hendak menyalahkan lampu Yogi menginjak pakaian yang entah milik siapa berceceran di bawah, Yogi memandang Okie dan menunjuk ke arah pakaian yang berserakan. Toilet itu terbagi dua ruangan, satu ruangan untuk berhias dan satunya ruangan untuk karyawan buang air. Dari arah dalam lampu menyala walau tidak begitu terang, namun sinarnya yang berliku mengikuti alur dinding sehingga sinarnya hanya memantulkan saja. Sehingga pakaian-pakaian yang berserakan itu nampak.