BAB ENAM BELAS
LELAKI JADUL
Yogi menelan ludahnya dengan susah, memejamkan matanya seperti ingin menjerit dan melepaskan hal yang menjadi tumpuan kesalahan masalah ini. Karyawan lain memandang dengan miris, sementara Didit memandang dengan senyum yang paling menyebalkan, seolah menjawab kecurigaanya selama ini, bahwa dia tidak percaya kalau Yogi selama ini baik-baik saja dengan supplier, nyatanya? Hari ini, adalah pembuktian bahwa Yogi ada main dengan para supplier. Ikan tuna yang sebesar anak sapi itu adalah bukti yang tak terbantahkan!
0
Peristiwa kedatangan ikan itu tersebar keseantero cabang perusahaan, kantor pusat termakan isu bahwa semua adalah kesalahan Yogi yang memberi PO sebelum ditanda tangani oleh Berny dan belum ada persetujuan spesifikai ikan dari lokasi. Dari mana-mana semua menyalahkan Yogi termasuk teman dekatnya bernama Lingga. Toro hanya sedikit mencurigainya, sedikit menolak bahwa Yogi melakukan kesalahan, namun bukti-bukti yang ada mengindikasikan memang Yogi bersalah dan ceroboh memercayai hal sebesar itu pada staffnya. “Seharusnya kamu jangan terlalu percaya dengan staff kamu!” begitu Toro mengingatkan, dan sudah terlambat. Yogi yakin bahwa itu pun bukan perbuatan Okie atau Novie apalagi Firman, mereka tak akan berani berbuat jahat begitu pada Yogi.
Maka turunlah surat peringatan dari atasanya di Jakarta bahwa Yogi tak diperkenankan lagi menandatangani pemesanan barang atau PO dengan nilai lebih dari dua puluh lima juta rupiah, dan sederet peraturan yang dibuat dengan campur tangan Berny pada atasan langsungnya di Jakarta, Yogi harus selalu mengkonfirmasikan semua transaksi pembelian apa pun juga ke Jakarta. Yogi menerima dengan sebal! Sebal karena semua sudah termakan oleh hasutan Berny yang tak dapat menerima alasan Yogi bahwa itu bukan kesalahannya.
Lagi-lagi soal keluarga, Yogi harus bersabar dan menerima semuanya, apa mau dikata? Semua sudah terjadi dan tak ada seorang pun yang percaya dengan argumennya. Okie menghiburnya dengan mencoba berbicara, bahwa semua akan ada balasanya, Okie yakin suatu saat yang berbuat jahat dan berniat menjatuhkan Yogi akan muncul sendiri tanpa harus diburu, percayalah Tuhan pasti membalasnya.
Tuhan? Sejak kapan Okie berbicara membawa-bawa Tuhan? Okie adalah anak baik dengan tingkah yang mungkin kebanyakan orang menyebalkan, tapi hatinya sungguh cengeng jika melihat kesengsaraan. Pikirannya selalu tertuju pada hobinya mengkoleksi komik dan tokoh-tokok pahlawan khayalan terbitan marvel, selain itu makanan adalah hal yang paling dia ketahui selain komik, pekerjaan baginya adalah sarana untuk memenuhi hasratnya pada hobi gilanya pada komik dan tokoh-tokoh super power Amerika. Okie tak bisa lepas dari hobinya, meski kadang mengganggu namun bagi Yogi, Okie bisa diatur meski karyawan lain banyak yang mengeluhkan pekerjaannya. Okie terlalu menganggap enteng dan tak bisa diandalkan.
Kini Okie bicara soal Tuhan? Yogi hanya melihat Okie pada saat melakukan solat jumat selebihnya lima waktu tak pernah dikerjakan.
“Kamu bicara Tuhan, Ki?”