LELAKI DITITIK NADIR

Bhina Wiriadinata
Chapter #17

BAB TUJUH BELAS MASIHKAH KAU KUSEBUT SAHABAT?

BAB TUJUH BELAS

MASIHKAH KAU KUSEBUT SAHABAT?

 

“Kenapa kamu pergi?!”

Kata Lingga yang datang bersama Toro ke ruangan Yogi.

Yogi menatap Lingga dengan malas, sementara Toro berdiri dekat Yogi menghadap ke jendela, terlihat kengganan Toro untuk mencampuri urusan ini, Toro memilih diam dan tak mau membahas masalah ini di kantor, tapi tadi Lingga membawanya ke ruangan Yogi untuk berbicara dengan Yogi, agar mau menerima keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan baik di Surabaya maupun di Jakarta. Ini semua sudah final dan tak dapat lagi dipertimbangkan.

“Kamu pikir enak jadi saya mendengarkan kehancuran yang sudah dibuat dan diperdengarkan begitu saja tanpa saya bisa membela diri?”

“Ini sudah keputusan Yo…!”

“Keputusan siapa? Kamu? Personalia tai kucing!”

“Jaga mulut kamu Yo!”

“Jaga juga sikap kamu Lingga! Kamu tahu saya tak melakukan kesalahan itu! Kamu tahu saya Lingga!”

“Itu sudah final dan tak terbantahkan bahwa keputusan kamu mengirim PO ke supplier ikan mengakibatkan kerugian perusahaan yang cukup besar! Dan itu tanggung jawab kamu Yo!

“Saya tidak mengirim PO itu!”

“Lalu siapa? Setan?!”

Dilemparnya pulpen yang sedari tadi Yogi pegang ke dinding untuk menumpahkan kekesalannya. Novie yang terkaget-kaget keluar dengan ketakutan. Keadaan begitu tak bagus untuk bekerja.

Untung ada Toro yang melerai. Toro berusaha tak memihak siapa pun, Toro tahu ini berat buat Yogi, posisi tersingkirkan yang bukan kesalahannya, namun begitu ini sudah terjadi dan bukti-bukti memang Yogi yang bersalah, kemudian berujung pada keputusan yang sangat tidak diinginkan oleh siapa pun. Jabatan yang diraih Yogi adalah usahanya selama ini. Yogi merangkak menggapai jabatannya, namun di tengah jalan terhempas oleh kejadian yang tak dapat dia buktikan.

“Saya bekerja di perusahaan ini sudah sepuluh tahun dan tak ada satu kesalahaan pun yang saya buat karena merugikan perusahaan ini, malah memajukan! Sekarang saya dibuang begitu saja hanya karena kesalahan yang tak saya lakukan! Sementara kamu teman saya, sahabat saya, percaya itu perbuatan saya!? Kamu itu siapa sebenarnya Lingga?”

Lihat selengkapnya