BAB DUA PULUH
BERHENTI BERHARAP
Semua karyawan sudah mendengar, bahwa Yogi telah mengajukan surat pengunduran diri per awal bulan ini, beberapa karyawan yang sudah merasa dekat dengan Yogi merasa sedih dan sangat terpukul. Setelah kehilangan Pak Edward, yang dirasakan dekat dengan seluruh karyawan, kini mereka akan kehilangan salah satu atasan yang menyenangkan, selain Yogi yang tak pernah bermasalah dengan banyak karyawan, Yogi juga terkenal baik dan sering memberi nasehat yang berguna atas pekerjaan. Yogi bukan memarahi karyawan jika terjadi kesalahan kerja namun memberi nasehat untuk diperbaiki.
Begitu banyak kenangan yang dibangun Yogi bersama dengan karyawan di sini, begitu banyak saat-saat yang membahagiakan ketika setahun sekali perusahaan mengadakan piknik dalam rangka ulang tahun perusahaan, segala macam kegiatan yang pernah diadakan di perusahaan ini pasti ada keterlibatan Yogi dalam kebersamaan.
“Ke siapa saya harus mengadukan kesulitan kerjaan saya nanti pak?” tanya Okie dengan muka muram dan frustasi
“Ada Darmaji, mulai sekarang kamu harus membangun kebersamaan dengan Darmaji, karena dia-lah yang akan membimbing dan menjadi atasanmu, Novie dan Firman…”
Okie malas membahas soal pengganti Yogi. Hanya dalam hitungan dua bulan ini saja Okie sudah merasa ‘gerah’ dengan tindak-tanduk dan sepak-terjang Darmaji, apalagi cara Darmaji berkomunikasi tak membuat Okie respect sama sekali, gaya bahasanya seperti orang berpidato, cara kerjanya tak membuat perbaikan apa pun, hanya mengikuti apa yang sudah Yogi lakukan, cara mengambil keputusannya tidak tegas dan tak berani mengambil resiko, yang lebih parah lagi, cara dia mendekati Novie – sangat memalukan, seolah mencari perhatian bahwa dirinya adalah lelaki berwibawa , Okie tak suka sama sekali!
Walau begitu Yogi berusaha memberikan Okie pengertian, bahwa tak selamanya dirinya akan terus bersama-sama, semua ada waktunya, semua harus berakhir meski dalam keadaan yang tak enak sekali pun, karena bukan hanya keadaan perpisahan pekerjaan saja yang harus berpisah, kematian pun siap memisahkan siapa pun juga.
Yogi yang menyatakan bahwa dirinya bukan siapa-siapa dan bukan makhluk paling baik yang mereka kenal, ada banyak makhluk baik selain dirinya, dan hidup, bukan hanya bertemu dengan orang baik.
Yogi meminta maaf kalau selama ini di dalam kepemimpinannya banyak melakukan kesalahan dan membuat mereka tidak nyaman.
0
Sesuatu terjadi ketika Berny harus ke Jakarta untuk mengikuti meeting bulanan bersama dengan kantor pusat. Kantor tanpa Berny dan Maryatun, sekretaris ikut mendampingi Berny – tentu Nangsih ikut juga. Serasa surga bagi karyawan. Lingga dan Toro juga Chandra sebagai promotor mengadakan acara perpisahan untuk Yogi. Gudang sudah penuh dengan karyawan, mereka membentuk barisan dan mendengarkan beberapa karyawan yang jago main musik dengan penyanyi Ari, Via dan Donald. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang penuh makna. Lalu Yogi yang berdiri berderet bersama Toro dan Lingga mendengarkan musik ala kadarnya.