Lelaki Pilihan

Syafaa Dewi
Chapter #16

TERBONGKAR - 1

Seperti yang dikatakan Kira, hujan begitu deras menghantam bumi. Deraian air yang membasahi setiap hal yang dilewati seolah begitu banyak menyimpan kenangan. 

Angin bertiup senada dengan rintikan air hujan. Menemani setiap tempat yang menjadi saksi perjalanan kisah mereka, dua orang yang berkelabut dalam kegelisahan.

Kira tertegun di tengah malam. Suara menggigil dari bawah tempat tidur membuatnya terbangun. Ia membuka mata dengan segera, melihat jam dinding yang tepat di depannya, pukul 02.00.

Ia mencari sumber suara, barangkali ada kucing atau tikus masuk ke kolong tempat tidurnya karena kehujanan dan menggigil kedinginan.

Ia beranjak dari tempat tidur. Dilihatnya ke bawah dan didapatinya Rizky yang menutup tubuhnya ke seluruh tubuh dengan selimut.

Rizky?

Ia bergegas menuju ke seberang lantai. 

Dilihatnya perlahan tubuh yang sedikit meringkih itu. Terlelap di ranjang kasar beralaskan kain sederhana. 

Rizky menggigil. Tubuhnya bergetar.

Kira terduduk di sebelahnya. Perlahan, dibukanya selimut dari wajahnya. Basah. Keringat membasahi seluruh tubuhnya.

Kira ingin mengecek apa yang terjadi pada Rizky dengan memegang dahinya. Namun, niatnya terhenti karena Rizky sama sekali tidak menyukai saat Kira menyentuhnya.

Salah gak ya kalau gue sentuh dia? Kalo dia terbangun t'rus marahin gue gimana? Kan dia gak mau gue sentuh?  Kira berpikir sejenak. Dilihatnya lagi wajah lemas Rizky yang seakan butuh pertolongan medis.

Ah.. Bodo amat. Pikirnya.

Perlahan tapi pasti ia meletakkan tangan kanannya di dahi Rizky.

Panas.

Dan benar. Rizky terbangun.

"Astaghfirullah, Kira. Apa yang kamu lakukan?" Sontak hal itu membuat Kira kaget dan langsung melepaskan tangannya dari dahi Rizky.

Rizky bangkit dari tidurnya dan kemudian duduk berhadapan dengan Kira.

"G.. G... Guee..." Jawab Kira ragu.

"Kan saya sudah bilang jangan sentuh saya."

Perkataan itu membuat Kira emosi. "Lo menggigil, gue terbangun karena itu. Gue mau ngecek keadaan lo baik-baik saja atau enggak. Jadi mau gak mau gue harus nyentuh lo. Dan ternyata badan lo panas. Lo demam, kedinginan. Apa salahnya sih kalau gue nyentuh lo? Lo punya penyakit menular? Kita kan sudah menikah, berarti halal kan kalau sentuhan? T'rus kenapa lo malah sebaliknya? Gak mau menyentuh atau disentuh gue layaknya pasangan gak halal? Bahkan sudah hampir setahun, Ky."

Rizky hanya diam.

Kira melanjutkan, "Kenapa lo diam? Gue peduli sama lo. Tapi lo? Kenapa semua yang gue lakuin salah di mata lo sekalipun apa yang gue lakuin itu benar?!..."

Rizky hanya daim terpaku.

"... Ky, jawab. Jawab pertanyaan gue!" Nada suara wanita berambut ikal itu meningkat.

Dengan suara lemas dan sedikit terengah, Rizky menatap penuh wanita itu. Dalam. Sangat dalam. Dilihatnya wajah yang sedang emosi, berusaha menahan bendungan air di pelupuk matanya. Tumpah. Tumpah sudah.

"Ra, jangan nangis. Saya gak bisa lihat kamu nangis. Hati saya hancur. Tolong jangan menangis." Pinta Rizky yang kemudian disambut hapusan air mata oleh Kira.

Rizky melanjutkan, "Ra, lihat saya..." Kira menunduk. "... Lihat saya, Ra.." Pintanya kepada Kira yang masih kukuh.

Perempuan itu pun mengangkat wajahnya.

"Kamu... Kamu beneran mau tahu apa alasan saya selama ini tidak menyentuhmu?"

Lihat selengkapnya