Lelaki Pilihan

Syafaa Dewi
Chapter #57

[2] HALO, SUAMIKU! - 2

Rizky mengambil ponselnya, "Halo, assalamu'alaikum, An..." Ia menelpon Andi, sekretarisnya.

"Wa'alaikumussalam, Pak Rizky. Ada yang bisa saya bantu?"

"Beberapa hari ini saya akan pergi ke Mostar dan beberapa tempat lain di Bosnia, tolong kamu cancel semua rapat yang ada dulu, ya. Jika tidak bisa, minta mereka untuk mengundur waktunya. Saya benar-benar ada yang harus diselesaikan di sana." Pinta Rizky.

"Baik, saya mengerti, Pak. Bagaimana dengan Bu Rani? Apa beliau juga ikut?" Tanyanya.

"Tidak. Beliau tidak ikut. Selama saya pergi, beliaulah yang mengambil alih kepemimpinan di perusahaan. Saya akan mengumumkannya nanti."

"Baik, Pak."

...

Setelah itu, Rizky menelpon Ivan, "Halo, Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumussalam. Bagaimana? Apa semuanya sudah siap?" Tanya Ivan. "Jika sudah, saya akan menuju ke rumahmu."

"Sudah, saya tunggu, ya."

TIT.. TIT.. TIT..

"Kak, mau ke mana?" Tanya Caca yang sedang bersantai di ruang keluarga.

"Ke Mostar."

"Ngapain?"

"Kerja."

"IKUT!!!" Teriaknya.

Ivan melirik, "Kakak kerja, Ca. Bukan liburan."

"Kok bawa koper segala?"

"Iya, karena Kakak akan pergi selama beberapa hari."

"Gak peduli. Pokoknya kami ikut." Caca beranjak dari duduknya, "Dar, siapkan barang-barangmu. Ayo kita ikut Ivan." Kata Caca pada Dara.

"T-tapi, Ivan kan mau kerja di sana, Ca..." Kata Dara, segan.

"Yasudah.. Dia biarlah sibuk dengan kerjaannya, dan kita biarlah sibuk dengan liburan kita. Gampang, kan... Udah, jangan nego. Ayo siapkan barang-barangmu."

Ivan hanya diam, mencoba menahan kekesalannya.

SET! Caca mengambil handphone Ivan. "Jangan tinggalin kami, ini jaminannya."

Ivan tidak bisa berkutik.

...

Beberapa saat kemudian, mereka beralih ke rumah Rizky. Dara terlihat anggun dengan pasmina berwarna pastel dengan jaket berwarna senada, membuat Ivan selalu meliriknya dari spion mobil.

"Apa lo lihat-lihat?" Gubris Caca.

"A-Apa, sih..."

"Haa.. Lo lihatin Dara, kan?"

"G-Gak tuh..."

"Gak usah bohong..."

Ivan hanya diam, pipi Dara memerah.

..

Mereka sudah sampai di rumah Rizky. Kini, mereka sedang berada di perapian untuk menghangatkan badan, "Ky, saya minta maaf karena harus membawa mereka bersama kita." Kata Ivan.

Rizky membawakan teh hangat, "Ah, tidak masalah. Sejak kapan mereka ada di sini?"

Lihat selengkapnya