Lelaki Pilihan

Syafaa Dewi
Chapter #67

[2] 30 PESAN DARI BOSNIA UNTUK ISTRIKU

Seorang wanita berada dalam ruang sunyi. Gelapnya malam dengan hembusan angin sepoi-sepoi menambah syahdu kerinduan. Seorang istri sedang duduk dalam pembaringan, memegang sebuah pesan dari suami terkasih yang sudah lebih dulu pulang.

Penerangan di kamar itu cukup redup. Ditemani lampu gantung oleh-oleh dari Rizky untuknya, Kira melihat sampul buku yang begitu manis dengan pesan singkat di bawahnya, "... Bacalah jika kau merindukanku."

"Sepertinya Adek akan terus membaca ini setiap detik, Mas, karena setiap itu pula aku merindukanmu." Gumam Kira.

Di bukanya perlahan...

Sebuah halaman kosong tertulis, Sayang, ini adalah hadiah yang Mas persembahkan untukmu...

Hadiah? Maksud Mas jebakan?

... Setiap nasehat atau pesan yang Mas tulis di sini, jangan lupa diamalkan, ya.

Insyaa Allah, Mas.

Dan, dari semua pokok pesan yang Mas tulis di buku ini, satu yang paling utama, tetaplah mentauhidkan Allah sampai kapanpun, jangan pernah menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. Karena, kamu harus tahu, dosa syirik adalah dosa besar yang tidak akan pernah diampuni Allah sebelum pelakunya taubat nasuha. Oke, Sayang?

Iya, Mas. Pasti...

Mas juga melampirkan foto-foto tempat wisata yang recommended buat kamu jika nanti kita pergi ke Bosnia bersama, ya...

Tidak sempat, Mas, kau sudah pergi untuk selamanya...

Kira mulai membuka halaman demi halaman dan membacanya dengan penuh penghayatan.

_____

Pesan #1: Jangan pernah menghakimi seseorang yang memiliki kenangan buruk di masa lalunya, karena setiap orang punya kesempatan untuk berubah dan menjadi lebih baik.

Mas menuliskan pesan ini ketika Mas sedang berada di sebuah restoran di Sarajevo. Saat itu Mas bersama Ivan membahas pekerjaan, namun, hati Mas seolah lega lantaran Ivan yang sudah begitu berubah dari dia yang dulu, baik perubahan penampilan maupun sikap. Mas senang melihatnya.

_____

Pesan #2: Setiap jiwa akan merasakan mati. Namun, jangan sampai hal itu membuat kita meratapi kematian dari seseorang yang telah pergi lebih dulu menuju keabadian.

Saat Mas pergi ke beberapa daerah di Bosnia, Mas sempat berziarah ke kuburan massal Potocari.

Kuburan ini adalah kuburan massal tempat orang-orang yang mati syahid di jalan Allah, insyaaAlllah. Ada lebih dari 8.000 pria dan anak laki-laki muslim Bosnia dibunuh pada Pembantaian Srebenica tahun 1992-1995. Jika nanti kamu datang ke Bosnia, sempatkanlah untuk berziarah ke sini, ya.

Lihatlah, Sayang... Beruntungnya mereka yang meninggal dalam keadaan husnul khotimah (baik). Mereka syahid di jalan Allah karena berhasil mempertahankan agama-Nya meskipun nyawa yang jadi taruhannya.

Dan untukmu, untuk kita, persiapkanlah amal sholeh sebanyak mungkin ya, Sayang... Karena, kita tidak pernah tahu dalam kondisi atau keadaan seperti apa kita dipanggil oleh-Nya. Tetaplah tanamkan iman yang kuat di hatimu, jangan berbuat syirik, dan tentu saja harus taat kepada suami (dalam hal yang baik) hahaha... Karena ridho Allah ada pada ridho suamimu.

Hmm... Jika nanti Mas pergi lebih dulu darimu, Mas harap, kamu jangan meratapi kepergian Mas ya, Sayang... Allah tidak menyukainya. Karena, Rasulullah bersabda: “Wanita yang meratapi mayit, jika dia belum bertaubat sebelum ajalnya tiba, maka pada hari kiamat dia akan dibangkitkan dengan memakai kain (baju) yang terbuat dari timah cair dan memakai pakaian dari kudis.” (HR. Muslim no. 934).

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlepas diri dari umatnya yang meratapi mayit. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الْخُدُودَ، أَوْ شَقَّ الْجُيُوبَ، أَوْ دَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ

“Bukan dari golongan kami siapa yang menampar-nampar pipi, merobek-robek kerah baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyyah (meratap).” (HR. Bukhari no. 1294 dan Muslim no. 103).

Sayang, mungkin kau bertanya seperti apa bentuk meratapi mayyit, Maksud “menyeru dengan seruan jahiliyyah” dicontohkan para ulama dengan mengatakan, “Wahai sandaran hidupku, mengapa Engkau meninggalkan aku?” Atau ucapan, “Wahai pelindungku, mengapa Engkau pergi meninggalkanku sendiri?” Kalimat-kalimat semacam itu, yang diucapkan ketika seseorang mendapatkan musibah, termasuk dalam ucapan ratapan yang terlarang.

Setelah membaca itu, "Astaghfirullah... Astaghfirullah.. Astaghfirullah..." Kira beristighfar sebanyak yang ia bisa karena sudah melakukan apa yang Allah larang dan Rasulullah benci. "Aku bertaubat padamu Yaa Allah..." Gumamnya dengan rintik air mata.

Lalu, seperti apa yang diperbolehkan? Yang diperbolehkan adalah (hanya) menangis dengan meneteskan air mata, tanpa mengucapkan kalimat-kalimat terlarang di atas. Kalau mulut ikut berteriak histeris, ini adalah bentuk meratap yang terlarang.

Sebagaimana dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis ketika anak beliau, Ibrahim, meninggal dunia. Namun, Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meratapi Ibrahim dengan ucapan-ucapan kalimat yang menunjukkan ekspresi kesedihan.

Oke, Sayang? Siipppp... Lanjut.

_____

Pesan #3: Tegakkanlah sholat.

Lihat deh gambar ini.

Kamu pasti tahu, itu adalah masjid Istiqlal di Jakarta, tapi di Sarajevo juga ada loh, Sayang...

Yaappp... Masjid Istiqlal di kota Sarajevo ini dihadiahkan Presiden Soeharto untuk Bosnia-Herzegovina yang saat itu dilanda perang berkepanjangan. Meski demikian, pembangunan masjid ini sempat terhenti seiring lengsernya Soeharto dari jabatan presiden. Masjid itu baru bisa diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2001.

Masyarakat Bosnia sendiri menyebutnya dengan Masjid Soeharto. Dan, nama masjid itu dipilih karena menyesuaikan dengan nama masjid besar di Jakarta. Istiqlal sendiri mengandung arti kemerdekaan. Berharap Bosnia dapat selesai dari perang berkepanjangan dan dapat merebut kemerdekaan sebagaimana Slovenia dan Kroasia yang sudah memproklamirkan kemerdekaan mereka lebih dulu.

Di dekat pintu masuk masjid tersebut, terdapat bagian dari marmer bertuliskan tulisan dalam bahasa setempat dan bahasa Inggris. Jika dibahasa Indonesiakan kira-kira bunyinya begini: "Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, masjid Al Istiqlal ini dipersembahkan rakyat Indonesia kepada rakyat Bosnia sebagai simbol persahabatan. Semoga Allah memberkati dan senantiasa melindungi masjid ini."

Kita jadi belajar sejarah sedikit ya, Sayang? Hihihi... Kira tertawa kecil.

Mas cuma mau menyampaikan, ada banyak tempat di belahan bumi manapun yang sampai saat ini menginginkan negaranya bebas dari jajahan. Meski demikian, mereka tetap teguh melaksanakan sholat walau dalam keadaan nyawa terancam. Nah, kita yang tinggal di negara yang aman nan damai, harusnya bersyukur dapat melaksanakan sholat dengan tenteram. Jangan lalai ya, Sayang... Karena sholatlah yang pertama kali akan dihisab oleh Allah di hari kiamat kelak.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan hadits tersebut hasan.) [HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.]

_____

Pesan #4: Jadilah madrasah terbaik untuk anak.

Al Ummu Madrasatul Ula, seorang ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Teruslah menuntut ilmu ya, Sayang... Aisyah membutuhkan ibu yang cerdas, tidak hanya perkara dunia, akhirat juga harus number one, hehehe...

_____

Pesan 5: Tutup dan jaga auratmu.

Salah satu kekhawatiran Mas saat jauh darimu adalah tentang auratmu, Sayang... Kamu tahu kan kalau Mas sangat pencemburu? Jadi, di manapun kamu berada, sesulit apapun kondisimu, jangan pernah lepas hijabmu. Itu adalah kewajiban wanita muslimah secara mutlak.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab: 59)

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَىٰ عَوْرَاتِ النِّسَاءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS. An-Nur: 31)

_____

Pesan #6: Hormati orang tua

Kelak, kita juga akan menua, jadi, jika kita ingin dihormati, maka hormatilah orang lain.

_____

Lihat selengkapnya