Kemiskinan seperti monster pembunuh yang akan memburumu tanpa ampun. Supaya bertahan hidup kau harus melawan seliat mungkin tanpa kenal kata menyerah. Yek menjalani masa kecil yang keras sebagai seorang anak dari keluarga yang menyedihkan. Orang tuanya hidup di dusun pedalaman yang tak terjamah kemajuan apapun. Mereka bekerja di sawah milik orang lain, yang menerima padi atau jagung setelah masa panen. Selama masa tanam Yek dan saudara-saudaranya kelaparan sepanjang waktu. Selain keluarga mereka, kebanyakan orang mengalami nasib serupa. Hanya pemilik sawah yang beruntung yang tetap memiliki makanan yang mereka simpan di dalam lumbung, tapi jumlahnya hanya dapat dihitung dengan jari.
Kamu yang berasal dari keluarga pemilik tanah pertanian, tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya tidur dalam keadaan perut kosong. Anak-anak yang masih kecil bahkan menangis sepanjang waktu, berteriak kepada ibu mereka meminta makanan.
Di musim kemarau keadaan menjadi lebih buruk. Jika di musim hujan kau bisa memperoleh hijau-hijauan yang tumbuh di mana saja untuk dimakan bersama singkong atau ubi rebus, tapi di musim kemarau bahkan mungkin tidak kau dapatkan keduanya. Lalu kau akan pergi ke hutan-hutan liar yang masih terdapat binatang buas, mengambil kayu atau apa saja yang bisa dijual ke pasar.
Sejumlah keluarga bahkan tinggal lebih lama di dalam hutan. Ayah dan ibu Yek juga tinggal di dalam hutan sejak musim hujan dimulai. Di sana mereka membuka lahan di bawah ancaman serangan hewan buas yang dapat muncul kapan saja dan di mana saja. Tapi demi mendapatkan makanan untuk anak-anak, mereka mengacuhkan keselamatan diri dan berharap tangan-tangan Tuhan yang ajaib melindungi diri mereka dari kematian.
Ketika ayah dan ibunya menanam jagung di atas lahan yang mereka buka di hutan, Yek menangkap ikan di sungai atau mencuri ubi di kebun milik orang saat hari telah berubah gelap. Kakak-kakak yang lebih besar mengikuti orang tua mereka, membanting tulang di dalam hutan. Sementara Yek yang belum genap berumur sepuluh tahun, bertanggung jawab menjaga dua adiknya yang masih kecil-kecil di rumah.