“Bud, sini Bud!” seru Galang dengan keras dari bangkunya.
Budi masuk ke dalam kelas, cowok itu berjalan menuju ke arah bangkunya Galang setelah sebelumnya sempat menyapa Clara lebih dulu. Clara hanya membalas dengan senyum karena dirinya sekarang tengah mengerjakan tugas Bahasa Indonesia yang belum dikerjakan karena harus rapat dengan anak- anak cinematografy tadi.
“Clara...,‘’ seru Budi.
Clara meletakan pena, lalu menoleh ke belakang.
‘’Gimana hubunganya sama Galang?” ujar Budi sambil senyam-senyum sendiri.
Tak ayal, Clara membulatkan mata dengan sempurna, ucapan Budi itu agak keras, jadi sudah dipastikan kalau seisi kelas mendengar apa yang dikatakan cowok itu.
“Sialan, lo!” Suara Galang menimpali setelahnya.
“Galang biasa mimpiin lo, Clar. Dia biasa ngingau, kalau tidur sering nyebut nama lo, Galang suka sama lo!” ucap Budi lagi namun suaranya semakin melemah.
Clara hanya menggeleng kepala mendengar keributan mereka berdua. Di sisi lain, dia sungguh penasaran dengan apa yang terjadi. Dia pun menoleh ke belakang lagi, Galang tengah membungkam mulut Budi menggunakan telapak tangannya dan sedang menyeretnya keluar.
“Cie, Clara! ditaksir sama Galang!” seru Karin sambil berjalan ke arah Clara.
“Udah ada kode tuh Clar, bentar lagi ada yang nggak jomblo, nih.” Timpal Alma ikut mendekat sambil terkikik.
“Kalian tuh cocok banget tau Clar!” Sela Hilda, langsung duduk di bangku depan.
“Udah Clar, lo cepat jadian aja deh sama Galang. Biar kita bisa double date, gue sama Dion, lo sama Galang.” Sela Karin kemudian, sebelah alisnya terangkat.
“Seneng, ya, yang punya pacar. Lah gue yang jomblo, bisa apa!” Potong Alma memasang wajah memelas, kedua tanganya terlipat di depan dada, berdiri di samping meja.
“Udahlah lah, Al, lo sama si Diding aja sana, kasihan tau ngejar-ngejar lo terus, tapi nggak diurusin sama lo.” Balas Hilda sambil terkekeh.
Clara tidak bisa berkata apa-apa. Mereka pasti akan berfikir yang tidak-tidak mengenai hubungan dirinya dan Galang. Berhubung mereka sedang berceloteh tidak jelas saat ini, kesempatan bagi Clara mencari celah untuk dapat keluar dari mereka. Clara langsung bangkit dari duduknya dengan membawa tugas yang belum sempat selesai. Kemana saja yang penting tidak di dalam kelas. Sementara mereka berlima masih asyik menggosip di meja Clara.
***
“Lo kapan nembak, Clara? Keburu dia direbut sama cowok lain ntarr!” ujar Budi sambil berjalan. Galang dan Budi saat ini hendak menuju kantin melewati lorong kelas.
“Direbut lo, kan?” balas Galang menoleh sesaat ke arah Budi, lalu cengengesan.