Lembar Tentang Galang

Muhammad Nasokha
Chapter #5

Pahlawan Kesiangan

Clara menjulurkan tangan ke dalam tas sekenanya, tapi sesuatu yang sedang dicarinya belum juga ditemukan. Cewek itu kembali menjulurkan tangan untuk kesekian kalinya. LKS-nya benar-benar tertinggal di rumah! Jantung Clara kini berdegup tidak karuan. Berkali kali cewek itu menggigit jari jemarinya.

Pak Udin, guru yang terkenal killer. Biasanya yang tidak membawa LKS, disuruh belajar di luar. Sama saja dengan dikeluarkan. Clara tidak mau dikeluarkan. 

Tak lama Arin sudah masuk kelas, lalu berjalan menuju ke arah bangkunya.

‘’Lo kenapa, Clar?‘’ tanya Arin sambil menaruh tas di bangku. “Kok panik, gitu?” Arin meneruskan, mendapatkan teman bangkunya panik.

‘’Gue lupa nggak bawa LKS, Rin. Perasaan udah gue masukin ke dalam tas tadi deh. Tapi, kenapa sekarang bisa nggak ada, sih!‘’ Desis Clara dengan bibir bergetar.

‘’Ya udah, yuk kita pinjem sama kelas lain, sebelum Pak Udin datang!‘’ ajak Arin.

Clara mengangguk dengan cepat. Keduanya langsung beranjak meninggalkan kelas. 

Galang tampaknya mendengarkan obrolan Clara dengan Arin barusan. Cowok itu lalu merogoh laci, mengeluarkan LKS dari dalam sana. 

“Ri, taruh LKS ini di mejanya Clara dong!” ujar Galang pada Rio, cowok yang duduknya tepat di belakang Clara sambil menyodorkan LKS miliknya. 

Rio mengangkat jempolnya sambil meraih LKS tersebut. Lalu menaruhnya ke atas meja Clara. 

Di luar kelas, Arin tiba-tiba menghentikan langkah. Lalu mencekal lengan Clara yang sudah mendahuluinya.

“Bentar, kita kan nggak tau kelas mana yang ada pelajaranya Pak Udin hari ini!”

“Oh, iya, duh gimana dong!” Clara kembali panik.

Belum sempat mereka berdua menemukan ide. Dari balik ujung sana, Pak Udin tengah berjalan menuju ke arah kelas. Seketika keduanya melorotkan bahu, keduanya pun berbalik badan dan berjalan kembali ke kelas. Clara sudah siap kalau seandainya dirinya dikeluarkan. Toh cuma sekali ini saja.

Clara melangkah masuk kelas dengan wajah yang pucat hingga sampai menjatuhkan diri di bangkunya. Menjatuhkan diri dengan lemas. Namun detik berikutnya, cewek itu terbelalak, mendapatkan LKS teronggok di atas mejanya. Padahal, tadi tidak ada LKS di mejanya!

“Lho, itu LKS lo!” seru Arin setengah memekik.

“Paling ada yang nyembunyiin, Clar!” Lanjut Arin. Lalu duduk di bangku, berusaha menormalkan detak jantungnya yang tidak karuan. 

Clara menarik LKS itu dan membaliknya. LKS-nya masih terlihat baru, seperti baru dari tokonya. Sedangkan LKS-nya sudah agak lusuh, karena sering dia baca.

Lihat selengkapnya