Lembar Usang Berkisah

Dwimarta
Chapter #15

Awal Teror

Apa yang dilihatnya benar-benar membuat mata Alana terbelalak. Seluruh isi lemari berantakan! Baju-baju tak beraturan. Kertas-kertas bertebaran. Serta kotak-kotak kayu kecil bergelimpangan di sekat lemari bagian bawah.


“Siapa yang melakukan ini?” lirih Alana tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya. 


Debu tebal masih menyelimuti kotak kayu. Namun, ada bekas jari yang masih kentara menempel.


'Apakah ada pencuri masuk?' batin Alana memandang bekas jari yang masih terlihat jelas. Jika memang benar, kejadian pencurian ini pasti belum lama karena bukti jari masih ada.


Terlihat isi laci yang ada di tengah lemari juga berhamburan di atas baju-baju yang berantakan. 


'Apa mungkin ini ulah bibi Rahayu atau kakek Badar?' Meskipun diterpa curiga, Alana meragukan prasangkanya sendiri. Tapi yang pasti, ada seseorang datang dan berusaha mencari sesuatu di dalam lemari ini. 


Saat pandangan Alana melihat ke arah lantai bawah lemari, ia terkejut melihat bekas tapak sepatu yang sama dengan yang ada di teras. Ukurannya besar layaknya ukuran kaki laki-laki. ‘Tak salah lagi, ini orang yang sama,' duganya.


Alana memutuskan harus segera bertindak sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Ia langsung mengambil kertas-kertas yang bertebaran di dalam lemari dan membacanya sekilas. Tak ada yang penting. Langsung disusun kertas itu dan ditumpuk di sudut lemari. Baju-baju Birawa dan Ainun, ia tata kembali. Kotak-kotak yang bergelimpangan dirapikan dan diletakkan di pojok lemari.


‘Apa yang sudah pencuri ambil dari lemari ini?’ batin Alana masih penasaran.


Tiba-tiba ia teringat akan harta tanah Birawa yang sangat banyak, pastilah tanah itu memiliki sertifikat. Bisa jadi pencuri itu sudah berhasil menggondolnya. Tapi bisa saja sudah disimpan bibinya dengan aman. Segala prasangka bermunculan di benaknya. Alana menghela napas panjang. Rupanya ‘sesuatu’ itu sudah diketahui orang lain sebelum dirinya menemukan. Dirinya merasa gagal mengamankan harta peninggalan kakek neneknya.


Lemari itu lantas ditutup dan dikunci. Alana memutuskan keluar kamar dan menutup pintunya kembali. Saat akan masuk kamar yang berada di belakang kamar neneknya, tiba-tiba terdengar suara.


“Ceklek." Terdengar suara pintu dibuka dari arah luar rumah.


Lihat selengkapnya