"Jadi, siapa yang akan ikut saya untuk meliput pendidikan di daerah terpencil?"
Hening. Tak satu pun yang berminat mengikuti kemauan sang penggagas ide tersebut. Lagi pula siapa juga yang mau tinggal di daerah terpencil minim fasilitas?
Termasuk Lentara. Wanita berusia 24 tahun yang sudah setahun ini nekat melamar sebagai copy writer di redaksi sebuah media cetak. Bukan karena ia suka, tetapi terpaksa. Setidaknya ia masih bisa melakukan pekerjaan itu karena hobi menulisnya, meski hobi itu tidak relevan dengan pendidikan Tera—begitu nama panggilannya—di bangku kuliah yang justru mengambil jurusan pendidikan.
"Bagaimana?" Sam terdengar mengulang penawarannya.
Hingga matanya menangkap lengan kanan Tera yang terangkat ke atas sembari menarik ujung kemeja bagian bawahnya. "Ya, Tera. Terima kasih karena sudah sukarela mengikuti program baru kita."