Pembangunan Pusat Perkantoran di Glodok Kembali Makan Korban, Ajun Komisaris Ferdi: Upah Rendah Bikin Orang Depresi dan Bunuh Diri
Pembangunan gedung tinggi milik pengusaha terkenal yang akan dijadikan sebagai pusat perkantoran di kawasan Glodok, Jakarta Barat, kembali tertunda. Kemarin, Minggu (30/6/2024), petugas kebersihan menemukan jasad pria yang tewas mengenaskan di area pembangunan. Pria tersebut diketahui sebagai W, salah seorang tukang yang bekerja untuk proyek tersebut.
Hal ini membuat warganet gempar. Pasalnya, ini merupakan kejadian kedua yang berulang. Satu bulan lalu, pria bernama E yang juga salah satu pekerja proyek, mengalami hal serupa. Tim forensik menyimpulkan dari keadaan korban, dimungkinkan keduanya terjun dari lantai tiga puluhan.
"Tidak ada bukti apa pun yang mengarah pada kasus kriminal atau lainnya," ujar Ajun Komisaris Ferdi saat diwawancara oleh Harian Kota, Senin (1/7/2024). "Upah kerja yang rendah bikin orang pusing dan depresi. Banyak yang ambil jalan pintas dengan bunuh diri."
Ajun Komisaris Ferdi mengatakan pihaknya tetap akan mengusut kasus ini lebih lanjut. "Kami akan tinjau kembali," pungkasnya.
Saat ini, proyek pembangunan akan dihentikan untuk sementara waktu. Sementara itu, warganet mulai ramai memperbincangkan kejadian tersebut dan mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
"Gedungnya minta tumbal." Tulis akun wid***. "Kayak gitu pasti tumbal. Udah jd rahasia umum," imbuh akun seno***.[]
*
Mereka tidak tahu.
Tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Waryono dan Edi kecuali aku. Cuma aku yang melihatnya. Tebakan Komisaris Polisi itu juga salah. Mereka tidak bunuh diri. Jelas tidak!
Waryono laki-laki salih yang takut dosa. Dia juga sedang menanti kelahiran putrinya. Setiap kali bicara denganku usai menelepon istrinya, matanya berbinar-binar. "Judi, sebentar lagi aku jadi bapak!"
Aku tersenyum saja sambil menepuk-nepuk bahunya. "Ja-jadi bapak yang ba-baik. Anakmu ja-jangan digebuki."
Dia terkekeh. "Mana ada bapak yang nggebuki anaknya, Jud? Mau anaknya jadi maling juga pasti akan dibela. Orangtua nggak ada yang mau lihat anaknya sengsara, Jud."