Blurb
Seorang gadis bernama Ana, telah dijodohkan oleh kakaknya dan juga ustadz Fadlan, dengan sepupu sang ustadz bernama Taeyong. Pemuda yang merupakan keturunan Korea namun beragama Islam karena sang ayah telah menjadi mualaf jauh sebelum bertemu sang ibu. Taeyong adalah pemuda soleh yang sangat taat dengan ajaran agama. Namun ketika Ana mengetahui perjodohan itu dan bertemu dengan Taeyong terjadilah sebuah peristiwa yang membuat hati Ana menolak keras dengan rencana itu. Peristiwa yang hanya diketahui Allah, Ana, Taeyong dan seorang teman wanita Ana.
Sehingga Ana bingung dengan rencana yang semula akan dilangsungkan di waktu dekat itu. Karena jika dipaksakan, Ana berpikir hatinya akan selalu sakit. Tapi jika ditolak, akan banyak hati yang lebih sakit karena dirinya. Maka dari itu, ketika akan membicarakan tentang kelanjutan dari rencana ini, Ana selalu mengulur-ngulur waktu dan mengalihkan ke pembicaraan yang jauh dari kata perjodohan. Walau Taeyong sendiri sudah mencoba untuk memperbaiki kesalah pahaman dari peristiwa itu, karena dia telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada gadis berhijab ini.
Sampai pada akhirnya, Ana bertemu dengan seseorang yang mirip dengan orang yang selalu ia sebut dalam doa sepertiga malamnya. Orang itu bernama Mark.
Mark dan kedua orang tuanya adalah tetangga baru Ana. Karena itulah Ana selalu bertemu Mark, bukan hanya di lingkungan komplek rumahnya namun juga di kampus karena sejak pindah ke samping rumah Ana, Mark telah terdaftar sebagai mahasiswa pindahan di kampus yang sama dengan Ana. Dan itu membuat perasaan Ana pada Mark lebih besar dan seakan-akan pemuda inilah jawaban dari semua doa yang ia panjatkan. Namun sebaliknya dengan Mark. Dia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun pada gadis berkacamata ini.
Bagaimana kisah cinta Ana? Akankah dia mau menerima Taeyong, atau tetap memilih Mark yang sama sekali tidak peduli padanya?