Brak!
“Kyaaa ...! S-Seseorang ... seseorang jatuh dari atas gedung!”
“S-Siapapun segera panggil ambulan!”
Riuh kepanikan terdengar dari orang-orang sekitar. Banyak dari mereka mengeluarkan ponsel dari saku maupun tas mereka. Beberapa diantara mereka sibuk menelpon polisi maupun ambulan, sementara sisanya? Mereka justru sibuk mengambil foto maupun video dari tubuh sekarat yang bersimbah darah.
Nir-empati.
“T-Tunggu. B-Bukankah dia itu Nyonya Roselyn Vermont? — istri dari Menteri Keuangan, Damien Vermont."
Diantara suara ponsel, kepanikan orang-orang, dan cahaya flash kamera ponsel, sayup-sayup terdengar seseorang berbicara mengenai identitas wanita yang tengah berada di penghujung hidupnya itu.
Benar.
Ia adalah Roselyn Vermont, istri seorang Menteri Keuangan bernama Damien Vermont.
'Istri … ya?’ batin Roselyn di tengah rasa sakit yang mendera sekujur tubuhnya.
Rasanya Roselyn ingin menertawakan predikat “istri Damien Vermont” atau "menantu Keluarga Vermont" yang disematkan banyak orang pada dirinya. Sebab, dibanding seorang istri, Roselyn merasa posisinya tidak lebih baik daripada sapi perah di keluarga politik itu.