LET US HIDE

Oleh: Yuniar Riska Herdianti

Blurb

Silva, manager duty di hari penutupan sementara mal tempat ia bekerja, harus mengalami peristiwa yang menegangkan. Ia harus menyelamatkan karyawan-karyawan yang masih berada di dalam gedung mal tanpa ketahuan. Jika tidak, mereka bisa mati.

Sementara, sambungan telepon dan juga jaringan komputer di sana telah di cabut untuk menurunkan biaya operasional selama mal tutup karena renovasi dan re-branding. Lebih parahnya lagi, tidak ada ponsel untuk meminta bantuan. Seluruh ponsel karyawan di simpan di loker karyawan yang terletak di bagian office lantai dua, tidak boleh mereka bawa saat bertugas ke area mal. Satu-satunya alat komunikasi yang mereka bisa pakai adalah Handy Talky.

Tidak ada orang yang akan menyelamatkan mereka tanpa diminta, karena pengumuman mal tutup sampai waktu yang belum ditentukan sudah tersebar di seluruh media. Begitu juga dengan karyawan lain, karena perombakan bangunan, pengiriman barang-barang teranyar mal dari pusat dan barang-barang jualan dari supplier di supermarket mal baru akan dilakukan dan dipindahkan ke sana mulai tiga hari kedepan. Jelas tak ada pelanggan dan tim operasional yang akan datang dalam rentang waktu bahaya itu.

"Sembunyi.. sembunyi.. jangan sampai kelihatan dan bersuara ya? Nanti kayak temen kalian nih, saya gores-gores kecil badannya."

Tak boleh ada suara, tak boleh ada yang terlihat. Mampukah Silva bertahan?

Lihat selengkapnya