LET US HIDE

Yuniar Riska Herdianti
Chapter #2

BAGIAN 1

"CS, monitor ..." Aku menunggu jawaban dari customer service melalui handy talkie yang kugenggam. Sudah hampir pukul sebelas malam, mal harus ditutup. 

Srrt ... srrrt

Benda yang kugenggam itu kemudian mengeluarkan suara beberapa detik kemudian, "Eh iya, Bu? Mau pengumuman closing mal?" 

Aku lalu menekan tombol panjang dipinggiran handy talkie atau yang biasa kusebut HT, "Iya Eka. Di bawah masih banyak customer?" Kemudian aku melepas tombolnya untuk memutus sambungan.

"Sebentar, Bu. Aku tanyain pak Didit dulu ya," katanya, lalu tak terdengar suara lagi.

Tidak sampai lima menit, Eka kemudian menghubungiku. 

"Duty, monitor," HT digenggamanku mengeluarkan suara nyaring khas perempuan. 

"Masuk," jawabku. HT berada beberapa senti di depan mulutku. 

"Bu Silva, kata pak Didit area bawah udah sedikit customer-nya."

"Oke. Nanti aku ke bawah. Sekarang umumin closing dulu ya biar customer pada cepet pulang, jadi aku bisa cepet-cepet sweeping area juga," jawabku. HT, aku kaitkan di kain rok bagian pinggang. Lalu bersiap untuk mengelilingi lantai dua, mengecek situasi. Aku ditemani Irwan, salah satu sekuriti yang bertugas untuk melakukan pengecekan ulang ketika mal hampir mau tutup. 

Tak lama berselang, suara Eka menggema di seluruh gedung. Melakukan pengumuman tutup mal melalui paging microphone-nya yang tersambung langsung pada indoor speaker.

"Selamat malam para pengujung setia Sunny Village Mall, kami memberitahukan kepada Anda bahwa pukul sebelas malam, mal akan segera ditutup. Terima kasih atas kunjungan Anda dan selamat beristirahat." 

Lihat selengkapnya