LET US HIDE

Yuniar Riska Herdianti
Chapter #3

Bagian 2

Aku menyapa Eka dengan semangat, aku menepuk pundaknya dari samping kiri. Ia terkaget karena sedang melamun, memandang ke arah parkiran depan, saat beberapa orang keluar dengan membawa tas belanjaannya.

"Ah, ibu ngagetin, ih!" Eka mengerutkan dahinya, lalu lanjut mengatakan,"Bu, yang jadi bawa mobil Pak Reno kan? Soalnya tadi Pak Didit bilang gak bawa, takutnya dua-duanya malah gak bawa mobil, hehe."

"Iya jadinya Pak Reno kok yang bawa. Reno dimana sekarang?" Aku bersandar pada meja konter. Irwan masih berada di samping. 

"Tadi sih bilang mau ke area gudang sensitif, gatau mau cek apa." Eka melanjutkan, "Ayo bu sweeping dulu."

"Sebentar," ucapku. "Mau ikut berendam juga gak, Wan?" Aku hanya sekadar basa-basi. Lagipula dia tak mungkin ikut karena kami tak terlalu kenal dekat juga pastinya tak bisa perisapan mendadak. Irwan sekuriti muda yang sebenarnya baru masuk kerja sekitar sebulan yang lalu. Untungnya, ia dimutasi ke tempat lain dan tidak dipecat. Sebagian besar kami dipindah tempatkan ke mal lain, apalagi jika memang sudah menjadi karyawan tetap. Rata-rata hanya karyawan kontrak yang tidak diperpanjang kerjanya itu pun tidak semua. 

"Ah, enggak Bu. Saya mau langsung pulang habis ini, istri saya kasian nunggu di kontrakan sendirian," katanya, sambil sedikit menggaruk kepala. 

"Oh, yaudah, bentar ya. Aku tanya Bu Cindy dulu apa kasir udah kelar transaksiin belanjaan semua customer apa belum, supaya bisa cepet sweeping." 

Arah pandangku masih tetap memandangi Eka lalu kembali mengambil HT yang berada di pinggiran pinggang. Menekan tombol sampingnya. "Cashier head, monitor."

"Masuk," terdengar suara yang agak lembut dari HT. 

"Bu Cin, kasir udah beres?" Tanpa basa-basi aku langsung tanyai.

"Oh udah, ini udah diambil sama petugas Safedaily, barusan turun." Suaranya perlahan dan menenangkan, memang seperti itulah Bu Cindy. Pembawaannya kalem. Namun, bisa menjadi orang yang sangat seru dan gila dalam beberapa hal yang ia sukai di depan teman dekatnya. Kami terpaut umur lima tahun, menjadikan Bu Cindy sebagai sosok kakak dan sahabat bagiku. Kami berdua tinggal di tempat kos yang sama. 

"Oh, oke. Ah, ini ternyata udah keluar petugasnya," sambungku sembari mengusap-ngusap hidung yang sedikit gatal menahan bersin karena mencium aroma parfum Eka yang baru saja disemprotkan pada badannya. 

Aku menaruh kembali HT, "Ka, ngapain sih pake parfum, padahal mau pulang?" Bibirku ditekuk, lanjut memberinya pandangan serius sambil terkekeh-kekeh. "Aku sweeping dulu ya." Aku layangkan senyumanku padanya.

Irwan mengekoriku, aku berjalan agak cepat meski memakai Wedge Heel. Aku megecek ulang satu persatu area mal. Dari lantai dasar sampai lantai tiga. Seperti dapur restoran, WC, lorong-lorong supermarket, fitting room, chiller, frozen room, gudang-gudang dan masih banyak lagi. Ah ya, sebenarnya mal ini memiliki elevator khusus pengangkatan barang dari lantai dasar sampai lantai dua, namun letaknya bersebelahan dengan tangga karyawan dan gudang. Karyawan saja yang dapat mengakses.

Lelah, meski disebut mal yang kecil, tetap saja jika harus berkeliling-keliling beberapa lantai akhirnya pegal juga. Sesekali aku berhenti dan memijat betisku yang dilapisi stoking hitam. Coba saja bisa pakai sepatu olahraga.

Kami memutari gedung, lampu-lampu dalam mal mulai dimatikan satu per satu jika area tersebut sudah kami cek. Hanya disisakan satu dua lampu yang menyala sebagai penerangan, agar biaya operasional juga tidak membengkak walau besok mal tutup. Perusahaan ini lumayan cerewet soal biaya operasional, setiap meeting banyak pembahasan mengenai saving cost.

Tim engineer yang mengatur penerangan dari ruang maintenance karena hanya mereka yang mengerti dengan pengaturannya. Ruangan kantor di lantai dua dan kantor lantai tiga yang lampunya bisa dimatikan manual oleh para karyawan biasa. Ruangan kantor kami terdiri dari kantin kecil, toilet, ruangan Mall General Manager, ruangan manajer, ruangan HRD, ruangan admin, ruangan maintenance, ruangan sistem operasi, ruangan meeting, ruangan CCTV, ruangan ATK dan ruangan loker.

Lihat selengkapnya