Let"s Move Or Fly!

Syane Raphaeli Irawan
Chapter #3

Persahabatan

Ibnu membuka pintu toko roti yang terkenal di bilangan Taman Menteng. Bukan untuk membeli kue sebagai tanda hadiah bagi Mama Farhan dan juga bukan bertujuan ngemil kue sebelum ke rumah Farhan, tetapi ini lah rumah Farhan. Rumah yang menyatu dengan toko kue besar yang di beri nama Lien's Bakery. 

Ting!

Lonceng gantung yang berada di balik pintu berbunyi seraya terdorong oleh daun pintu yang di buka Ibnu. Sepi, tidak ada satupun orang.

"Sepi Bay!" Ucap Ibnu membalikan badan sebentar lalu berjalan memasuki toko.

"Di papan depan juga tulisan nya Close." Beritahu Arif yang berjalan di belakang Bayu. 

"Mungkin di atas." Analisa Bayu. Toko ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama dan kedua di gunakan sebagai toko, dan lantai ketiga di gunakan sebagai tempat tinggal. Ada kamar dan ruang keluarga, selayaknya rumah biasa.

Mereka bertiga berjalan menaiki anak tangga. "Nah tuh Farhan." Ucap Ibnu.

"Akhirnya dateng juga." Sambut Farhan yang sedang berdiri di samping sebuah meja. Di meja tersebut ada ibu dan ayah nya yang sedang menatap Bayu dan kawan-kawan juga. Meja yang terletak di sudut ruangan dengan dinding kaca menjadi pilihan yang tepat karena menampilkan pemandangan taman menteng yang siang ini di penuhi orang-orang yang berkunjung ke sana.

Farhan adalah anak satu-satu nya dari keluarga ini, jadi wajar saja jika ibu nya Farhan mengundang teman-teman Farhan ke ulang tahun nya yang sederhana ini agar tidak sepi. Baru satu bulan Farhan, Ibnu dan Bayu berkenalan. Tetapi hubungan mereka langsung terjalin sangat dekat seperti keluarga. Mungkin karena mereka bertiga merasa sangat klop, dalam berbagai macam hal.

"Happy Birthday Tante Lien!" Seru Ibnu seraya menghampiri meja. 

"Happy Bornday Tante!" Ucap Bayu ikut-ikutan.

Ibnu, Bayu dan Arif menghampiri meja tersebut, lalu mencium tangan kedua orang tua Farhan. "Yang ini nama nya siapa?" Ucap Tante Lien ketika tangan nya di cium oleh Arif.

"Arif tante, temen sekelas nya Bayu." Jelas Bayu. 

"Loh berarti temen sekelas nya kalian?" Tanya Papa nya Farhan yang tak lain dan tak bukan adalah Om Wijaya.

"Bukan Ma!" Bantah Farhan. "Bayu kemarin ikut akselerasi, jadi dia sekarang kelas 11. Dan Kak Arif ini kelas 11." Lanjut nya. Mama nya mengangguk mengerti.

"Loh kamu ikut akselerasi Bay? Pinter ya kamu?" Ucap Tante Lien terkejut. 

"Ah enggak juga ah Tan." Jawab Bayu merendah. "Eh iya tante, ini kado nya." Bayu merebut bouquet bunga yang berada di genggaman Ibnu dan memberikan bunga tersebut kepada Tante Lien.

"Wah bunga apa ini?" Tanya Tante Lien antusias. Sebuah senyuman terukir di bibir nya. Hati nya sangat lah senang, tahun ini bukan hanya anak dan suami nya yang memberikan sebuah hadiah. Tetapi ada teman-teman anak nya juga yang memberikan hadiah.

"Ini Peach Blossom tante, artinya panjang umur." Jawab Arif. 

"Harapan kita pas ngasih ini, semoga tante panjang umur." Sambung Ibnu.

"Udah-udah sekarang kita makan aja. Keburu dingin nanti makanan nya." Ucap Om Wijaya. "Tante Lien bikin sup rumput laut, enak banget pasti nih! Bagus buat pertumbuhan kalian." Lanjut Om Wijaya.

-

Bayu berjalan menuruni anak tangga dengan Arif yang membuntuti di belakang nya. Kini sudah pukul 5 sore. Bayu dan Arif memilih pulang duluan dengan alasan Bayu yang harus les sementara Arif harus kembali ke Sekolah untuk mempersiapkan acara besok. Sungguh Ulang Tahun sederhana yang sangat menyenangkan, apa lagi suguhan hangat dari keluarga Farhan. Bayu menggantungkan sebuah paperbag berisi roti pemberian Tante Lien di gantungan yang berada di motor nya, begitu pun Arif. Setelah itu Bayu menaiki motor nya, sementara Arif menghampiri motor Bayu.

"Eh Bay!" Bayu menenggokkan kepala nya. Sambil memasang helm nya, Bayu menunggu kelanjutan dari ucapan Arif. "Gua baru regenerasi OSIS bulan kemarin, anggota gua masih kurang satu. Lo mau gak jadi OSIS?" Tanya Arif.

"Lo udah LDKS?" Bukan menjawab tetapi Bayu malah bertanya. *Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

"Udah." Jawab Arif.

"OSIS tanpa LDKS, kayanya sih menarik. Boleh tuh." Jawaban Bayu. 

"Sip. Besok gua urus." Arif menepuk bahu Bayu. 

"Yaudah balik ya gua, udah mau masuk les gua." Izin Bayu. Tangan nya menstater motornya. 

"Yoi." Bayu meninggalkan Arif. Sepanjang jalan pikiran Bayu berkelana, entah Dewi Fortuna mana yang akhir-akhir ini berpihak kepada nya sehingga ia di hujani keberuntungan. Mulai dari nilai UN nya yang tinggi sehingga ia bisa di terima di Sekolah Negeri Favorit, lalu menjadi salah satu anak akselerasi, dan sekarang ia di tawari untuk menjadi salah satu anggota OSIS. Padahal baru dua bulan ia berada di sekolahan tersebut. Keadaan jalan raya sore ini sangat lah macet, tetapi Bayu tidak menghiraukan nya karena terlalu bahagia. Sebuah senyuman terukir di bibir Bayu. Yang harus ia lakukan sekarang hanya bersyukur.

-

Seperti malam-malam biasa nya. Keluarga Jokolingga berkumpul di ruang keluarga dengan aktivitas nya masing-masing. Papa yang menonton berita malam dari televisi besar yang berada di ruangan tersebut. Mama yang sibuk menelpon teman arisan satu komplek nya. Dan Belva yang sedang berusaha mengerjakan PR matematika nya sambil sesekali mencuri melirik televisi tanpa ketahuan Mama. Sementara Bayu?

"Main airplane simulator mulu, Bay." Seorang di balik sofa tempat Bayu duduk menyentil telinga Bayu. Bayu menoleh kan kepala nya ke belakang lalu mematikan handphone nya.

Lihat selengkapnya