Let's Not Baper

deng
Chapter #1

Prolog

Bocah cilik dengan rambut diikat dua berlari dengan semangat mengejar sang ayah yang berjalan lebih dulu di depannya.

“Sayang! Hati-hati nanti jatuh!”

Peringatan dari sang ibu dihiraukannya, ia berlari lebih cepat demi menyusul sang ayah yang kini dengan sengaja mempercepat langkah kakinya.

“Papa! Tungguin Eli!” seru bocah cilik itu, kini mulai kelelahan mengejar sang ayah.

Suara tawa sang ayah membuat bocah cilik itu memperlambat langkah kakinya. Kedua pipinya menggembung, ekspresi masam terlihat jelas pada wajahnya. Bahkan kini, semua orang yang tengah berjalan di dekat bocah itu bisa melihat dengan jelas bahwa bocah cilik itu sebentar lagi akan meneteskan air mata.

Lihat selengkapnya