Meski teringat pada jadwal meeting dengan seseorang yang dia sebut 'Si Tua Tengil' pada jam ini, namun dia masih enggan beranjak dari tempat duduknya. Sekedar menikmati alunan musik yang mengalun di Alpaka Cafe, atau melihat muda-mudi sebaya di sekitarnya, mungkin bisa menjadi langkah awal untuk menghibur diri.
Di salah satu sudut, tampak seseorang dengan setelan anak kuliahan. Tekun membaca sebuah buku yang sempat dilarang terbit pada tahun 1992. Cover merah dengan judul 'Harum Bunga' dan blurb yang sangat menonjol bertuliskan 'Zijn wij nou een volk van zoon lage kwaliteit?' (Apakah bangsa kita berkualitas sedemikian rendah?). Ya. Buku itu mengingatkan dirinya tentang sebuah kisah pedih bagi para perempuan yang telah menjadi korban propaganda penguasa.