LETTERS: Apakah Kamu Mencintaiku?

Yehezkiel Eko Prasetyo
Chapter #5

Malam yang Kosong

Tepat pukul 22.45 malam. Aku berada di kamarku yang terkunci seorang diri. Kim sudah pulang sejak pukul sembilan malam, tepatnya setelah makan bersama dan berbincang beberapa topik bersama mama. Aku duduk ditepi tempat tidur. Mataku menatap kearah kipas angin yang terus berputar. Sesekali aku melempar pandanganku kearah laci meja tempat surat itu disimpan. Aku menyadari bahwa didalam hatiku telah tersimpan rasa tidak hormat, amarah dan kebencian terhadap si penulis surat.

“Semua omong kosong.” Ucapku lirih sambil bergumam kecil.

Aku menjatuhkan badanku ke tempat tidur. “Aku tidak membutuhkan papa sepertimu. Jangan berharap aku akan datang dan mengunjungimu. Enggak akan pernah.” Aku menutup mataku.

“Aku tidak perduli.”

Aku membiarkan diriku terlelap dalam keheningan malam. Kepahitan yang berawal dari hatiku telah menjalar keseluruh tubuh. Semua organ tubuhku seperti mati rasa untuk memberikan sedikit cela harapan. Aku terlalu angkuh untuk menerima semua ini. Ku biarkan malam ini menjadi malam yang kosong.

“Aku baik-baik saja.”

Lihat selengkapnya