Lonceng jam istirahat siang sudah berbunyi. Aku, Kim dan beberapa teman kelas lainnya berjalan menuju ke kantin untuk makan siang. Aku pesan soto, Kim nasi pecel, dan beberapa teman-teman lain memesan baso, pecel lele dan makanan riangan. Kami duduk di meja yang lebih besar. Suara riuh di kantin terdengar memenuhi seluruh area.
Aku duduk sambil menikmati sotoku. Berbicara satu sama lain selayaknya anak-anak SMA pada umunya.
“Bib, ada Al tuh.”
Mataku mengarah kepada gadis itu yang sibuk menacari tempat duduk.
“Al! Sini!” Panggilku sambil melambaikan tangan kepadanya.
Asik, aku sudah mulai terbiasa dengannya.
Dia tersenyum dan menghampiri meja kami.
“Masih muat?” Tanyanya.
“Masih. Ini duduk sebelah sini, masih ada bangku kosong.” Ucapku.
Alhika duduk disebelahku.“Makasih.” Sambil tersenyum.
Sembari kami makan, Kim mulai bersuara. “Minggu depan kami mau pergi ke pameran Japan Education Expo 2016. Lo mau ikut kita gak?”
“Kayaknya seru. Berkabar aja ya.” Kata Alhika.
“Sip, nanti biar Bibo yang kontak lo.”
“Oke, siap.”
“Al, emang kamu mau kuliah ke Jepang?” Tanyaku.
“Em, enggak tahu juga sih. Masih bingung mau kemana dan ambil apa. Aku sih masih males pergi jauh-jauh dari nyokap bokap. Apa lagi sampai pergi ke luar negeri. Masih mikir-mikir. Gak bisa pisah dari ortu saolnya.”
“Oh, tapi kamu gak masalahkan ikut acara minggu depan ke pameran?”
“Enggak, santai aja. Sapa tahu hatiku tergerak ambil kuliah di luar negeri.”
“Iya, apa lagi kalau kita misalnya satu univesitas kan. Pasti lebih seru.” Saut Kim.