LETTERS: Apakah Kamu Mencintaiku?

Yehezkiel Eko Prasetyo
Chapter #16

Pertemanan

Ini sudah memasukin pertengah bulan tiga. Hari ini weekend dan aku bersama teman-temanku berencana pergi ke Pameran Japan Education Expo 2016. Aku sedang siap-siap. Aku mengambil handphone-ku diatas meja, ada sebuah group chat baru bernama ‘Gank Bolo-Bolo’. Mananya aneh.

Alhika: Hi, guys! Udah pada siap belom nih?

Kim: Ini group apaan ya? Namanya gak jelas!

Alhika: Ini group buat kita bisa komunikasi lebih mudah aja. Kan kita mau pergi jalan-jalan hari ini. :D

Kim: Bisa yang beneran dikit kali kasi nama. ‘KIM LOVERS’ bagus tuh. >,<

Alhika: Najong! Makan tuh lovers!

Armaya: ??

Armaya: Hi, guys. Let’s go to party…. :D

Kim: Woy, mana nih sih Bibo???

Alhika: Udah pada siap belum nih kalian?

Alhika: Bibo mana suaranya??!!

Armaya: I’m ready!

Bibo: Yoo! Gw disini guys! Ayolah!

Kim: Oke, kita ketemuan di depan depan gedung kota guys. Jam 9 pagi udah disana, oke! Nanti kita masuknya bareng-bareng.

Armaya: Ha? Diamana itu?

Bibo: Lah, Armaya gak tau?

Alhika: ???

Armaya: I’m so sorry, guys. I dunno. :’(

Alhika: Yaudah, aku jemput kamu ya, kita ketemu didepan sekolah aja. Baru nanti kita kesana naik taksi online aja.

Kim: Gini aja deh, kalian didepan sekolah, nanti biar gue yang jemput. Gue bawa mobil hari ini.

Alhika: Nah, gitu dong! Dari tadi kek. Hehehe

Kim: Buset, ngegas gaesss. :P

Bibo: Kim, lo jemput gue dulu kalau gitu. Gue tunggu di rumah sekarang.

Kim: Idih, enak ya bos satu ini.

Bibo: Udah gak usah banyak alasan! Cepatan!

Kim: -__-

Kim: IYEE BOSSS!!!

Bibo: Cakep!!!  >,<

Alhika: Oke guys! Ketemu di sekolah yaa. See u ❤

Armaya: Okay Alhika. See u soon guys.

Kim: Bentar lagi gue jalan nih. Tunggu di rumah lo.

Bibo: Siaap pir.

Kim: Sial ni anak! Untung temen. -__-

Aku hanya tersenyum membaca chat anak-anak SMA yang ababil dan tidak membalas lagi pesan di group. Aku hanya tinggal menunggu Kim datang dan kami pergi menjemput Alhika dan Armaya.

Hanya butuh waktu sepuluh menit, terdengar suara klakson mobil Kim ada di depan rumah. Tepatnya di luar pagar. Aku segera keluar menghampirinya. Belum juga aku membuka pintu pagar rumah, sebuah mobil pos datang dan parker tepat dibelakang mobil Kim. Bapak pos yang berbeda dari sebelumnya keluar mobil dan menghampiriku.

“Pagi, mas.” Sapanya.

Aku membuka pagar rumah yang hanya setinggi dadaku.

“Pagi, pak.”

“Ini ada surat untuk rumah ini.”

Lihat selengkapnya