Aku menunggu-nunggu surat dari papa bulan empat kemarin, namun tidak ada surat yang datang. Aku pikir dia akan rutin mengirimkan surat untukku. Ternyata tidak. Bahkan aku sempat berpikir bahwa dia tidak akan mengirimkan surat lagi untukku. Aku baru mendapatkan suratnya di bulan lima minggu ke tiga akhir, tepat sebelum malam prom night. Seperti biasa, aku membaca surat itu didalam kamar sembari terdengar suara kipas yang berputar.
Surabaya, 03 Mei 2016
Dear,
Bibo Christhoper Walengka
Halo, Bibo anakku. Papa terkejut dan senang sekaligus ketika mendapatkan surat balasan darimu. Papa tidak pernah bayangkan sebelumnya dan tidak banyak berharap bahwa surat ini akan benar-benar tiba kepadaku. Papa pikir semua surat yang papa kirim tidak pernah sampai kepadamu. Ini membuat papa mulai kehilangan harapan. Namun, ketika sebuah surat datang kepada papa, papa mulai bersemangat lagi untuk menjalani hari-hari di penjara ini.
Terimakasih sudah membalas suratku. Mungkin itu hanya selembar kertas biasa. Tapi itu membuat papa menjadi lebih bermakna. Bahkan sejak surat itu datang, papa mulai menghitung setiap hari untuk menunggumu kemari. Papa rasa ini menjadi waktu yang sangat singkat. Bahkan setiap hari terasa cepat hanya untuk menunggumu kemari. Papa sangat antusias dan tidak sabar melihatmu secara langsung. Kita akan bicara banyak. Papa harap begitu.
Tebakan papa benar, kamu tampan bahkan lebih tampan dari papa. Apa itu lukisanmu? Jika iya, kamu memang sangat berbakat. Papa bangga padamu. Papa harap kita akan benar-benar lekas bertemu. Papa akan tetap menunggumu. Sampai akhir.
Salam,