Lia: Built to Remember

Arya Sanubari
Chapter #5

Bab 3: Mata yang Baru Bangun

Bab 3: Mata yang Baru Bangun


Pagi itu masih bergantung di antara kabut dan embun, ketika dunia kecil di sudut Lok Baintan berubah diam-diam.

Di dalam keheningan rumah kayu itu, sesuatu bergetar pelan, hampir tak terdengar.

Sehelai kelopak mata perlahan terbuka, gemetar, seperti daun pertama yang ragu menyentuh musim semi.

Mata biru itu, bersih dan jernih, menatap dunia asing yang membentang di hadapannya.

Tubuh mungil itu bergerak perlahan, sendi-sendinya mengeluarkan bunyi lirih, seolah dunia ini terlalu berat untuk disentuh begitu saja.

Dengan gerakan kaku dan ragu, android itu meraba sekitarnya.

Ia menyentuh tikar pandan yang rapuh.

Meraba dinding kayu penuh bekas goresan.

Menyentuh senter tua di sudut kamar… cahayanya berdenyut lemah, seolah hidup bersama napas pertamanya.

Tak ada suara sistem elektronik.

Tak ada instruksi dingin yang mengiringi kelahirannya.

Hanya dunia ini… kosong, hening, menunggu disentuh.

Lia, itulah namanya… menapaki ruang kecil itu perlahan, seolah dunia ini harus ia pelajari satu persatu.

Ia menyentuh bingkai foto tua: seorang wanita paruh baya tersenyum samar bersama anak laki-laki tersenyum lebar seperti dari masa yang telah pergi.

Ia mengamati panci di dapur kecil.

Ia membuka jendela yang menghadap ke danau, menyambut kabut yang masih menggantung rendah.

Di sudut terdalam memorinya, kilasan aneh melintas —

taman bermain, suara tawa anak-anak, sinar matahari musim panas.

Potongan kenangan yang seperti bukan miliknya, tapi terasa nyata... terasa hangat.

Namun ada sesuatu yang hilang.

Sebuah janji yang belum sempat diucapkan.


Tak lama, Yadi pulang.

Ia melangkah melewati jalan becek, sepatu tuanya berat oleh lumpur basah.

Kabut menggantung rendah, membawa aroma hujan yang belum turun.

Di kejauhan, rumah kecil itu muncul perlahan, seolah menunggu dalam diam.

Langkah Yadi terhenti di halaman rumahnya.

Di sana, di bawah naungan langit kelabu, seseorang duduk atau lebih tepatnya, sesuatu.

Lihat selengkapnya