"Lihat saja, aku tidak akan kalah !"
Begitulah apa yang ada dibenak Dea kala itu. Meski dengan semangat yang menggebu-gebu. Namun kenyataan tak seperti keinginan yang dia harapkan.
Dea: "Apaaaa....." "Kenapa?..... Kenapa serveku sangat buruk ?" Ungkap Dea dikarenakan Servenya sedikit lemah.
TOMAZ : "Siapp....Coba satu kali lagi ya. Kali ini kau harus bisa melewati net tersebut."
Dea: "Ba-baik."
Duhai diriku tenanglah. Kenapa dengan aku ini. Kenapa serveku lemah sekali. Apa aku tadi kurang pemanasan ya?"
Aduhhh, bagaimana ini. Bagaimana bila aku masih belum bisa memasukan bola melewati net. Dengan dua serve buruk di awal tadi. Maka, ini adalah serve terakhirku.
Tidak....
Tidak... !!!! Pokoknya, kali ini harus masuk. Aku tidak mau diremehkan oleh dia. Yang jelas-jelas seangkatan denganku! sebari melirik lary yang sedang mengamati di pinggir lapangan.
TOMAZ: "Dea,... Kau siapp?"
DEA: "Yah, aku siap kak Tomaz."
Priwittt,..
DEA: "Baiklah, ini adalah pukulan serve terakhirku".
Tuhan..... Bantu aku, berikan kekuatan pada serve terakhirku ini. Dea pun mulai berkonsentrasi dan mengerahkan tenaganya pada satu titik.
"Hiyaaaaaaah"
"Kumohon,.... Masuklah..."
🏐🏐🏐🏐
Bughh.....suara dentuman keras menuju sisi luar net. Bola tersebut melewati net hingga luar lapangan.
DEA: "Iyeeeehhh,... Bolanya melewati net."
Dea pun kegirangan karena bolanya melewati net. Namun kegembiraannya hanya sampai disitu.
LARY: "Kapten." Melihat kerah bola.
DEA: "Kak Tomaz, lihat. Akhirnya aku berhasil. Aku memasukkan bola melewati net." Ungkap Dea yang kegirangan karena bolanya melalui net.
LARY: "Ahh iya kau berhasil, tapi..."
DEA: "Tapi apa Lary ?" tanya Dea.
LARY : "Lihat ... " sembari menunjuk ke arah bola. "Sayangnya, bolanya keluar lapangan. Itu artinya Out bukan." Pungkas Lary.
Seketika kegirangan Dea itu pun musnah seketika.
DEA: "Apaaa? .... Aku lupa... Kalo bolanya melewati garis itu Out. Siallll....." Terduduk dilantai seketika dan menghela nafas dikarenakan shock.
LARY: "Jadi,... Kau Sekarang mengerti kan. Hidup itu tidak semudah apa yang kau pikirkan." dengan senyum tipis sembari menggelengkan kepalanya Lary pun memungut bola di luar lapangan.
Sang kapten menghampiri Dea dan berkata bahwa berdasarkan hasil tes yang telah Dea lakukan. Tim bola volley mereka tidak bisa menerima Dea kedalam member. Ditambah lagi dengan tim volley akademi star yang sejak awal tidak ada anggota wanitanya. Meskipun ada, biasanya anggota wanita selalu menjadi manager tim.